Krjogja.com, YOGYA - Kinerja APBN DIY tetap on track hingga akhir Oktober 2023. APBN yang tetap on track akan memberikan confidence untuk menjaga ekonomi serta dari sisi keseluruhan perekonomian dan manajemen kebijakan makro maupun arah kebijakan APBN itu sendiri.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY Agung Yulianta mengatakan kinerja APBN menunjukkan pergerakan yang positif sampai 31 Oktober 2023.
Dari sisi Penerimaan Negara, realisasi Pendapatan dan Hibah sebagai bagian dari Penerimaan Dalam Negeri yang terdiri Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat Rp7,18 triliun atau 86,14% dari target Rp8,33 triliun. Pendapatan dan Hibah tersebut tumbuh 8,13 % (yoy).
Baca Juga: Panitia Ungkap Human Error, Atlet Popkab Sleman yang Viral Akhirnya Jadi Juara Dua Bersama
"Penerimaan Perpajakan yang meliputi pajak, cukai dan bea masuk memberikan andil yang besar dalam peningkatan kinerja Pendapatan dan Hibah tercatat Rp5,10 triliun. Penerimaan tersebut tumbuh signifikan 10,69% apabila dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun 2022 pada periode yang sama," katanya di Yogyakarta, Kamis (30/11/2023).
Agung menyampaikan penerimaan PNBP mengalami pertumbuhan 2,3%, dengan capaian Rp2.071,92 miliar atau 105,16% melampaui dari target sebesar Rp1.993,67 miliar. PNBP terdiri dari PNBP Lainnya dan Pendapatan BLU.
PNBP Lainnya tumbuh 39,57% dengan capaian sebesar Rp493,4 miliar atau 194,23% dari target sebesar Rp232,37 miliar. Pendapatan BLU mencapai Rp1.578,52 miliar atau 90,83% dari Pagu sebesar Rp 1.737,82 miliar.
Baca Juga: Bidadari Surgamu 30 November 2023, Gegara Flora Fadil Masuk Penjara, Simak Live Streamingnya
"Realisasi Belanja Negara mencapai Rp 1 7.902,77 miliar atau tumbuh 5,11% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp9.092,09 miliar atau 71,56% dari target sebesar Rp 12.704,86 miliar," tuturnya.
Lebih lanjut, Agung menambahkan pertumbuhan pada Belanja Pemerintah Pusat yang tumbuh 9,42% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hal itu dipengaruhi kenaikan Belanja Barang, khususnya Belanja Barang yang diserahkan kepada Masyarakat/Pemda mampu berkontribusi 11,1% dari total belanja K/L.
"Belanja negara sampai dengan akhir Oktober 2023 telah menghadirkan dukungan untuk percepatan transformasi ekonomi, dalam jangka pendek yaitu melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi," pungkas Agung. (*)