BSI Dorong Digitalisasi Pembayaran di Pasar Gede

Photo Author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 11:50 WIB
SEVP Digital Banking Saut Parulian Saragih (kanan) menggunakan BSI Mobile untuk transaksi QRIS di salah satu warung kopi di Pasar Gede Solo, Surakarta, Senin (15/01). (istimewa)
SEVP Digital Banking Saut Parulian Saragih (kanan) menggunakan BSI Mobile untuk transaksi QRIS di salah satu warung kopi di Pasar Gede Solo, Surakarta, Senin (15/01). (istimewa)

Krjogja.com -Solo - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong digitalisasi pembayaran melalui Quick Respons Code Indonesia Standar (QRIS) oleh pedagang di Pasar Gede Solo, guna mendukung inklusivitas perbankan syariah.

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan, insiatif digital yang telah diimplementasikan oleh BSI tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan syariah, tetapi juga untuk menciptakan solusi inklusif yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: Daun Kelor Kaya Gizi dan Cocok untuk Makan Siang Tapi Haram Buat Ibu Hamil, Nih Alasannya

Pasar Gede Solo dikenal menjadi simbol harmoni kehidupan sosial budaya di Surakarta. Tidak jauh dari lokasi pasar ini, terdapat pemukiman warga Tionghoa lengkap dengan bangunan klenteng tertua di Solo, Klenteng Tien Kok Sie.

Pasar Gede terletak di Jalan Urip Sumoharjo di seberang Balai Kota Surakarta, yang merupakan daerah pecinan, Chinatown kota Surakarta. Di wilayah tersebut, banyak orang keturunan Tionghoa tinggal dan berdagang.

Selesai dibangun pad 1930, bangunan pasar ini diberi nama Pasar Gedhé Hardjanagara. Penamaan pasar gedhé atau “pasar besar” berasal dari atapnya yang besar. Seiring dengan perkembangan masa, pasar ini menjadi pasar terbesar dan termegah di Surakarta.

Baca Juga: Jangan Dibuang! Inilah Manfaat Kulit Pisang bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Adanya digitalisasi dalam transaksi pembayaran di Pasar Gede Solo diharapkan juga mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat, khususnya di lingkungan Pasar Gede Solo yang beragam. Dengan demikian, kesan inklusivitas BSI sebagai beyond syariah banking lebih terasa.

“Kami terus menjadikan platform digital sebagai pintu masuk transaksi di BSI, sehingga nasabah dapat dengan mudah mengakses BSI di manapun dan kapanpun dengan aman," kata Saut.

Per November 2023, BSI telah menyediakaan layanan QRIS pada 259 ribu merchant dari berbagai sektor seperti makanan & minuman, fashion, dan barang kebutuhan sehari-hari di seluruh Indonesia. Khusus di kota Solo sendiri, terdapat 5.325 merchant QRIS.

Baca Juga: Atasi KLB Polio, 127 Ribu Anak di Klaten Diimunisasi

Sedangkan untuk di Regional Semarang (Jawa Tengah dan Yogyakarta), BSI berhasil mencatatkan kinerja cukup impresif untuk transaksi QRIS dengan jumlah volume transaksi yang mencapai Rp 17,6 miliar per November 2023.

“Hal ini membuktikan bahwa BSI berhasil menciptakan gebrakan signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai, salah satunya di lingkungan pasar,” ujar Saut.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X