KRjogja.com - YOGYA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) bekerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan tengah gencar melakukan edukasi dan sosialisasi pembiayaan APBN dan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di DIY.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada seluruh peser mauta mengenai APBN dan pembiayaannya, serta pengelolaan SBN dan meningkatkan literasi keuangan kepada seluruh peserta mengenai jenis instrumen investasi SBN ritel.
Kegiatan ini dihadiri secara langsung pejabat/pegawai unit vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan, perwakilan Pemda DIY, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI,) DIY, Kantor Regional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, unit vertikal Kementerian/Lembaga Mitra Kanwil DJPb DIY.
Baca Juga: 50 Persen Persoalan Bangsa Indonesia Terkait Hukum
Serta peserta daring dari berbagai unit Kementerian Keuangan di Indonesia. Digelar di Gedung Treasury Learning Center (TLC) Yogyakarta pada Rabu (22/5/2024) lalu.
Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta menyampaikan penyelenggaraan kegiatan edukasi dan sosialisasi ini merupakan wujud sinergi Kemenkeu Satu.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran pembiayaan APBN serta menambah pemahaman berbagai alternatif instrumen investasi di pasar keuangan termasuk SBN Ritel.
Baca Juga: Dua Curanmor Gumpang Ditangkap
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Keynote Speech dari Direktur Surat Utang Negara, Deni Ridwan, yang menyampaikan pentingnya kegiatan diseminasi kebijakan pembiayaan ABPN. Upaya edukasi dan sosialisasi perlu terus dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami pembiayaan APBN, terutama pengelolaan SBN.
"Penerbitan ORI025 pada Februari 2024, tercatat sebanyak 1.419 investor di DIY telah turut berinvestasi pada instrumen ORIO025-T3 dan ORI025-T6 dengan total investasi Rp314,9 miliar. Berdasarkan generasi, jumlah investor didominasi generasi milenial meskipun secara nominal masih didominasi tradisionalis. Berdasarkan profesi, jumlah investor didominasi oleh pegawai swasta, sementara secara nominal didominasi wiraswasta," papar Kasubdit Analisis Keuangan dan Pasar Novi Puspita Wardani.L
Agung menjelaskan SBN Ritel merupakan salah satu instrumen pembiayaan yang diterbitkan pemerintah.dan ditawarkan kepada masyarakat.
Berinvestasi di SBN Ritel memberikan beberapa keuntungan kepada masyarakat, antara lain aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin negara, minimal pembelian sangat terjangkau dari Rp 1 juta , Kemudahan akses untuk membeli karena sudah ditawarkan melalui online (daring).
Dan turut serta dalam pembiayaan APBN untuk pembangunan nasional.
"Pemerintah akan menawarkan SBRO13 T2 dan SBRO013-T4 pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024. Antusiasme peserta terhadap SBN Ritel sangat tinggi, yang tercermin dari pertanyaan peserta dan juga testimoni peserta yang sudah sering berinvestasi di SBN Ritel," imbuh Agung.