Hingga Juni 2024, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.478 Triliun

Photo Author
- Sabtu, 3 Agustus 2024 | 12:20 WIB
Perbankan alami peningkatan kinerja kuartal II 2024  (Ist)
Perbankan alami peningkatan kinerja kuartal II 2024 (Ist)


Krjogja.com -Jakarta -Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil, didukung dengan tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan yang tinggi sebesar 26,18 persen.

Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09 persen yoy dan kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 11,68 persen yoy. “Hingga Juni 2024, kredit perbankan tumbuh 12,36 persen year on year (yoy) atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09 persen yoy,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar disela sela KSSK, di Jakarta, Jumat (2/8).

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi 8,45 persen yoy atau sebesar Rp 8.722 triliun, dengan giro yang menjadi kontributor terbesar yaitu tumbuh 13,48 persen yoy.

Baca Juga: CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital Nasabah di Batam


Ditegaskan, likuiditas perbankan pada Juni 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 112,33 persen dan 25,37 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Risiko kredit perbankan juga terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) nett dan NPL gross yang tetap rendah di bawah ambang batas, masing-masing berada di 0,78 persen dan 2,26 persen.

Sementara kinerja pasar saham domestik pada triwulan II tahun 2024 terdampak oleh peningkatan tekanan di pasar global. Per 28 Juni 2024, IHSG ditutup pada posisi 7.063,58, terkontraksi sebesar 3,09 persen quartal ti quartal ( qtq ) atau melemah 2,88 persen year to date (ytd), dengan investor nonresiden membukukan net sell sebesar Rp 34,00 triliun qtq atau Rp 7,73 triliun ytd. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 12.092 triliun atau tumbuh sebesar 3,58 persen ytd.

Baca Juga: Keracunan Makanan di Kota Yogya Tertinggi, Edukasi IRT Pengolahan Makanan Menjadi Penting

Sementara itu, penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal di periode yang sama cukup solid, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp 120,00 triliun dengan 26 emiten baru.

Ditambahkan, memasuki bulan Juli 2024, tekanan di pasar keuangan domestik terpantau mulai mereda sejalan dengan perkembangan global dan perkembangan perekonomian domestik.

Nonresiden kembali membukukan net buy di pasar saham domestik dan per 26 Juli 2024 (mtd) tercatat net buy sebesar Rp 5,27 triliun, namun secara ytd tercatat net sell Rp 2,46 triliun. IHSG ditutup pada posisi 7.288,17 per 26 Juli 2024 atau menguat sebesar 0,21 persen ytd. Penghimpunan dana di pasar modal per 26 Juli 2024 mencatatkan nilai penawaran umum sebesar Rp 129,68 triliun dengan 26 emiten baru.

Baca Juga: Maruarar Sirait Pastikan UMKM Diberi Ruang saat Final Piala Presiden 2024

Sementara sektor perasuransian, total aset industri asuransi per Juni 2024 mencapai Rp 1.126,3 triliun atau tumbuh 1,14 persen yoy. Kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi cukup baik yakni di Juni 2024 mencapai Rp 165,18 triliun, tumbuh 10,06 persen yoy.


Secara umum, permodalan di industri asuransi pada Juni 2024 solid, dengan Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa, serta asuransi umum dan reasuransi pada Juni 2024 masing-masing sebesar 431,43 persen dan 320,70 persen, jauh di atas ambang batas 120 persen.

Di sisi industri dana pensiun, tambahnya, total aset dana pensiun per Juni 2024 tumbuh 7,58 persen yoy atau sebesar Rp 1.448,3 triliun, dengan aset dana pensiun sukarela sebesar Rp 372,70 triliun atau tumbuh 3,91 persen yoy.

Baca Juga: Sultan Dorong Atlet Menangkan Pertandingan di PON XXI

Adapun pada perusahaan penjaminan, pertumbuhan outstanding penjaminan tercatat tumbuh 15,79 persen yoy dengan nominal mencapai Rp 415,57 triliun pada Juni 2024. Di sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh di level yang tinggi yakni sebesar 10,72 persen yoy pada Juni 2024, dengan pembiayaan modal kerja sebagai penopang pertumbuhan yang tumbuh sebesar 11,4 persen yoy.

Profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) nett tercatat sebesar 0,87 persen dan NPF gross sebesar 2,8 persen. Gearing ratio perusahaan pembiayaan berada pada level yang memadai dan tercatat sebesar 2,44 kali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X