Awas Kenali Lima Modus Penipuan Digital Ini

Photo Author
- Senin, 23 Desember 2024 | 11:25 WIB
pembayaram digital melalui QRIS (freepic)
pembayaram digital melalui QRIS (freepic)


Krjogja.com Jakarta Di tengah kemudahan era digital saat ini, peluang untuk menjalankan bisnis online semakin terbuka lebar dan cuan yang ditawarkan sangat menarik. Namun, di balik dukungan teknologi internet dan digital tersebut, risiko penipuan online juga semakin marak. Sebagai mitra bisnis online, penting untuk meningkatkan kewaspadaan guna menghindari potensi kerugian akibat tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Untuk melindungi bisnismu, penting untuk mengenali berbagai bentuk modus penipuan yang sering terjadi. Dengan memahami cara kerja para pelaku, kamu bisa lebih siap dan sigap mencegah kerugian.Untuk melindungi bisnismu, penting untuk mengenali berbagai bentuk modus penipuan yang sering terjadi. Dengan memahami cara kerja para pelaku, kamu bisa lebih siap dan sigap mencegah kerugian.

Yuk, simak 5 bentuk modus penipuan di bisnis online yang wajib kamu waspadai!

Baca Juga: Dieng Tetap Jadi Destinasi Menarik di Libur Nataru

1. Penipuan Melalui Phishing

Phishing jadi salah satu modus yang sering banget menyasar ke pelaku bisnis online. Biasanya, penipu pura-pura jadi pihak resmi, seperti e-commerce atau bank, lalu mengirimkan email atau pesan palsu dengan link ke situs yang mirip aslinya. Tujuannya itu untuk mencuri data penting, kayak password atau info rekening.

Maka dari itu, jangan gampang percaya sama pesan yang minta data pribadi, apalagi kalau ada tekanan seperti, "akun akan diblokir" atau "promo segera berakhir." Selalu cek ulang alamat pengirim dan akses situs resmi langsung. Ingat, keamanan data adalah aset penting untuk bisnismu!

2. Transaksi Fiktif

Selain phishing, salah satu modus penipuan yang kerap terjadi di bisnis online adalah transaksi fiktif. Pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan dengan mengirimkan bukti transfer palsu atau mengaku pembayaran sudah dilakukan. Tanpa verifikasi yang tepat, kamu bisa terkecoh dan mengirimkan barang, padahal uangnya tidak benar-benar diterima, lho.

Baca Juga: BNNK Temanggung Tes Urin Pemandu Karaoke di Salatiga

Untuk menghindari modus ini, pastikan kamu selalu memeriksa mutasi rekening sebelum memproses pesanan. Jangan tergesa-gesa mengirim barang jika ada hal yang mencurigakan agar menghindari penipuan yang sedang ramai terjadi. Pastikan terlebih dahulu bahwa uang telah kamu terima.

3. Penipuan Refund

Ketika berjualan online, pasti sering kali menjumpai refund atau return. Dua hal ini bisa dimanfaatkan oleh penipu untuk mengelabui pelaku bisnis dengan keluhan barang tidak sesuai pesanan atau barang yang diterima rusak agar dikembalikan uangnya. Bahkan, terkadang ada yang mengirim balik barang palsu atau kosong.

Biar nggak terjebak sama modus ini, kamu perlu tegaskan kebijakan refund yang jelas. Contohnya, kamu bisa mewajibkan untuk dokumentasi kondisi paket saat membukanya, termasuk lewat foto atau video, sebagai bukti kalau ada masalah.

Kalau ada yang mencurigakan, jangan ragu untuk cek lebih lanjut atau konfirmasi ulang sebelum memproses refund.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X