Krjogja.com Jakarta Di tengah kemudahan era digital saat ini, peluang untuk menjalankan bisnis online semakin terbuka lebar dan cuan yang ditawarkan sangat menarik. Namun, di balik dukungan teknologi internet dan digital tersebut, risiko penipuan online juga semakin marak. Sebagai mitra bisnis online, penting untuk meningkatkan kewaspadaan guna menghindari potensi kerugian akibat tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk melindungi bisnismu, penting untuk mengenali berbagai bentuk modus penipuan yang sering terjadi. Dengan memahami cara kerja para pelaku, kamu bisa lebih siap dan sigap mencegah kerugian.Untuk melindungi bisnismu, penting untuk mengenali berbagai bentuk modus penipuan yang sering terjadi. Dengan memahami cara kerja para pelaku, kamu bisa lebih siap dan sigap mencegah kerugian.
Yuk, simak 5 bentuk modus penipuan di bisnis online yang wajib kamu waspadai!
Baca Juga: Dieng Tetap Jadi Destinasi Menarik di Libur Nataru
1. Penipuan Melalui Phishing
Phishing jadi salah satu modus yang sering banget menyasar ke pelaku bisnis online. Biasanya, penipu pura-pura jadi pihak resmi, seperti e-commerce atau bank, lalu mengirimkan email atau pesan palsu dengan link ke situs yang mirip aslinya. Tujuannya itu untuk mencuri data penting, kayak password atau info rekening.
Maka dari itu, jangan gampang percaya sama pesan yang minta data pribadi, apalagi kalau ada tekanan seperti, "akun akan diblokir" atau "promo segera berakhir." Selalu cek ulang alamat pengirim dan akses situs resmi langsung. Ingat, keamanan data adalah aset penting untuk bisnismu!
Selain phishing, salah satu modus penipuan yang kerap terjadi di bisnis online adalah transaksi fiktif. Pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan dengan mengirimkan bukti transfer palsu atau mengaku pembayaran sudah dilakukan. Tanpa verifikasi yang tepat, kamu bisa terkecoh dan mengirimkan barang, padahal uangnya tidak benar-benar diterima, lho.
Baca Juga: BNNK Temanggung Tes Urin Pemandu Karaoke di Salatiga
Untuk menghindari modus ini, pastikan kamu selalu memeriksa mutasi rekening sebelum memproses pesanan. Jangan tergesa-gesa mengirim barang jika ada hal yang mencurigakan agar menghindari penipuan yang sedang ramai terjadi. Pastikan terlebih dahulu bahwa uang telah kamu terima.
3. Penipuan Refund
Ketika berjualan online, pasti sering kali menjumpai refund atau return. Dua hal ini bisa dimanfaatkan oleh penipu untuk mengelabui pelaku bisnis dengan keluhan barang tidak sesuai pesanan atau barang yang diterima rusak agar dikembalikan uangnya. Bahkan, terkadang ada yang mengirim balik barang palsu atau kosong.
Biar nggak terjebak sama modus ini, kamu perlu tegaskan kebijakan refund yang jelas. Contohnya, kamu bisa mewajibkan untuk dokumentasi kondisi paket saat membukanya, termasuk lewat foto atau video, sebagai bukti kalau ada masalah.
Kalau ada yang mencurigakan, jangan ragu untuk cek lebih lanjut atau konfirmasi ulang sebelum memproses refund.