Tapi hidup sering berjalan tidak sesuai rencana. Musibah, kehilangan penghasilan, atau bahkan kepergian bisa datang tanpa aba-aba — dan saat ketidakpastian itu terjadi, tidak semuanya menyiapkan.
Sebagai orang tua, tentu ingin meninggalkan “hadiah” yang bukan sekadar harta, tapi juga rasa aman. Supaya anak tetap bisa melanjutkan hidup dengan layak, menyelesaikan sekolah, bahkan punya tempat berpijak di masa depan, meskipun kita sudah tidak lagi ada di samping mereka.
Sayangnya, banyak yang masih merasa persiapan seperti ini bisa ditunda, padahal justru waktu adalah aset terbesar kita selama masih ada kesempatan.
Tanpa perencanaan yang tepat, nilai uang yang hari ini kita kumpulkan bisa menyusut dimakan inflasi. Tabungan yang terasa cukup sekarang, belum tentu bisa mencukupi kebutuhan anak kita 5–10 tahun ke depan. Di sinilah pentingnya memiliki solusi yang tidak hanya tersimpan, tapi juga bisa bertambah nilainya seiring waktu, sehingga apa yang kita siapkan hari ini tetap berarti ketika waktunya tiba.
Baca Juga: Praktisi Hukum Sebut Pembagian Kuota Haji Sudah Sesuai UU
Dengan asuransi jiwa syariah, kita dapat mempersiapkan jaring pengaman bagi keluarga ketika mereka sangat membutuhkannya, di saat kita sudah tiada. Mempersiapkan peninggalan lebih awal menjadi hadiah terbaik yang bisa kita berikan, bukan untuk hari ini saja, tapi untuk selamanya.
Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, perencanaan anggaran pendidikan memerlukan strategi yang matang. Beberapa faktor kunci perlu dipertimbangkan untuk memastikan ketersediaan dana yang memadai.
Inflasi Pendidikan: Biaya pendidikan di Indonesia terus meningkat, dengan rata-rata kenaikan 10% per tahun, bahkan bisa mencapai 15-20% per tahun untuk sekolah swasta. Angka ini jauh lebih tinggi dari inflasi umum, sehingga perhitungan harus mempertimbangkan kenaikan ini secara realistis.
Perencanaan Dini: Penting untuk mulai menabung dan berinvestasi untuk pendidikan anak sedini mungkin, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Perencanaan yang lebih awal dapat meringankan beban finansial di masa depan karena memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan dana.
Instrumen Keuangan: Memanfaatkan instrumen investasi yang tepat, seperti reksa dana, saham, atau emas, dapat membantu dana tumbuh seiring waktu. Selain itu, asuransi pendidikan juga bisa menjadi pilihan untuk melindungi dana pendidikan dari risiko tak terduga. Membuka rekening khusus pendidikan juga sangat disarankan untuk memisahkan dana ini dari pengeluaran lain.
Komponen Biaya Tambahan: Selain uang pangkal dan SPP, perlu diperhitungkan biaya lain yang sering terlewat. Ini termasuk uang saku, transportasi, buku, alat tulis, seragam, kegiatan ekstrakurikuler, biaya praktikum, dan biaya wisuda. Mengabaikan komponen ini dapat menyebabkan kekurangan dana di kemudian hari.
Konsultasi Perencana Keuangan: Berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional dapat sangat membantu. Mereka dapat merancang strategi yang tepat dan memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan keluarga Anda.