Menabung tak Hanya Untuk Masa Depan Sendiri, Tetapi Juga Turut Membangun Ekonomi Bangsa

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:34 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di  J (istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di J (istimewa)

 

Krjogja.com - JAKARTA - Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya pemahaman dan praktik menabung, salah satunya melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) untuk mendorong setiap pelajar memiliki rekening tabungan.

Generasi Muda seperti Generasi Z dan Generasi Alpha memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam sektor keuangan digital, baik sebagai talenta, pelaku usaha, maupun konsumen yang cerdas.

“Saving itu selalu baik. Menabung itu selalu baik, karena kita tidak tahu ada kebutuhan dadakan ke depan. Sehingga bersiap untuk hal yang darurat atau emergency. Selain itu juga tentu sepanjang adik-adik terus belajar, biasanya smart student itu selalu melakukan smart saving. Jadi pelajar cerdas, cerdas untuk menabung,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Jakarta, Jumat (22/08).

Airlangga juga mengingatkan kepada para pelajar untuk selalu memastikan bank atau aplikasi keuangan yang digunakan sudah resmi dan diawasi oleh OJK demi keamanan uang mereka.

Dalam acara tersebut, Menko Airlangga melakukan dialog interaktif dengan para pelajar SD, SMP, dan SMA, serta mahasiswa yang hadir.

Menko Airlangga mengapresiasi mereka yang sudah menabung serta berani melakukan kegiatan entrepreneurship baik di lingkungan sekolah maupun di kampus.

“Saya apresiasi pelajar yang sudah mulai berjualan. Dan saya apresiasi tadi semuanya strict. Jadi artinya dibayar dulu baru barangnya dikirim. Ini luar biasa. No tolerance untuk berdagang. Nah saya rasa itulah ekonomi kita bisa bergerak kalau semuanya melakukan kegiatan ekonomi. Jadi mulai dari menabung, spending, dan berjualan,” katanya.

Ditegaskan, dengan melakukan kegiatan menabung, tidak hanya memperkuat daya tahan ekonomi pribadi, tetapi juga menjadikan pelajar bagian dari sistem keuangan yang ikut membangun ekonomi bangsa.

“Tadi dalam dialog dengan pelajar, pertama mereka menabung, kedua mereka melakukan spending, belanja, dan yang ketiga yang menarik, mereka beberapa itu sudah melakukan jualan. Mereka apakah menjual produk orang tuanya, apakah dengan inisiatif sendiri membeli alat tulis, dan juga peralatan yang dibutuhkan oleh pelajar yang lain. Jadi entrepreneurship-nya itu tumbuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, peringatan Hari Indonesia Menabung untuk meningkatkan literasi keuangan sejak dini. OJK mengingatkan pentingnya pemahaman pengelolaan uang sejak usia muda.

Salah satu yang disinggung adalah bahaya judi online (judol). Pasalnya saat ini judol mulai menyasar kalangan muda bahkan anak sekolah ada yang terjerat dengan judol.

"Adik-adik harus hati-hati, sekarang katanya anak-anak muda, anak pelajar udah mulai ada yang kena judol, bener ya? Tapi nggak ada di ruangan ini kan? Nggak ada, jadi adik-adik di sini semuanya baik-baik tidak ada yang terkena judi online," ujarnya.

Frederica lalu mengingatkan bahaya budaya konsumtif yang negatif, misalnya membeli barang demi dianggap oleh orang lain, apalagi jika uangnya bersumber dari utang.

"Juga hati-hati jangan budaya konsumtif yang negatif, artinya konsumtif kalau yang produktif nggak apa-apa, tapi misalnya untuk gaya-gayaan, untuk biar dibilang keren dan lain-lain tapi dengan utang," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X