Sidang Panas Komisi XI Jadi Adem: Menkeu Purbaya yang Kocak Beberkan Kesalahan Ekonomi dan Janjikan Perubahan

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 06:05 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto Capture TV Parlemen)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto Capture TV Parlemen)


KRjogja.com - JAKARTA - Ruang sidang Komisi XI DPR RI, Rabu siang (10/9/2025), berubah menjadi panggung yang menarik perhatian. Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, tampil untuk pertama kalinya di hadapan para legislator. Berbeda dengan pejabat kebanyakan yang kerap hanya membaca teks pidato, Purbaya memilih gaya bicara lepas, penuh improvisasi, dan tanpa tedeng aling-aling.

Ia bahkan langsung membuka dengan pernyataan yang berisiko memancing kontroversi. “Mungkin beberapa kalangan akan tersinggung, dan saya minta maaf kalau ada yang tersinggung. Tapi ini langkah untuk memperbaiki ekonomi kita,” ucapnya. Kalimat itu sontak membuat ruangan hening beberapa detik, sebelum akhirnya para anggota dewan kembali fokus pada penjelasan panjang yang ia paparkan.

Purbaya mengakui dirinya sempat bingung jika hanya diminta membaca pidato. “Saya baca, dia baca, semua baca. Jadi seperti lomba membaca saja,” ujarnya sambil disambut tawa kecil sebagian anggota. Namun, gaya santainya tidak mengurangi bobot dari isi paparannya yang sarat kritik dan analisis.

Baca Juga: Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Alumni ITB yang Kini Jadi Menteri Keuangan Pengganti Sri Mulyani

Suasana sidang kemudian berubah serius ketika Purbaya mulai masuk ke topik inti: mengapa ia dipilih Presiden Prabowo sebagai Menteri Keuangan, dan apa program nyata yang akan ia jalankan. “Apa Presiden salah tunjuk? Saya kira tidak. Karena sejak 2000 saya sudah menjadi ekonom dan ikut memberi masukan ke banyak pemerintahan,” tegasnya.

Dari sinilah, penjelasan panjang Purbaya bermula. Ia tidak hanya bicara soal rencana, tapi juga menguraikan pengalaman panjangnya dari krisis ke krisis, hingga kesalahan kebijakan ekonomi yang menurutnya kerap berulang di Indonesia.

Jejak Panjang Seorang Ekonom

Purbaya kemudian mengisahkan perjalanan kariernya. Setelah menamatkan pendidikan tinggi di bidang ekonomi, ia kembali ke Indonesia pada awal 2000-an dan langsung bekerja di sektor keuangan. Tahun 2002, ia terlibat memberi masukan kepada tim ekonomi SBY melalui Brighton Institute.

Baca Juga: Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menteri Keuangan, Didik Madiyono Jabat Plt Ketua Dewan Komisioner LPS

Kariernya semakin menanjak ketika pada 2010 ia ditunjuk sebagai staf khusus Hatarto Jasa, lalu pada 2015 masuk ke Kantor Staf Presiden (KSP) di era Joko Widodo. Ia juga kerap diminta memberikan saran dalam situasi genting. “Bagaimana mengelola ekonomi itu bukan barang baru bagi saya,” tegasnya, sambil menekankan pengalaman panjang yang ia bawa ke kursi Menkeu.

Ia menyinggung pula bahwa sejak krisis Asia 1997–1998, dirinya sudah belajar banyak hal. Kala itu, ia yang masih menempuh pendidikan di luar negeri melihat Indonesia terpuruk lebih dalam dibanding negara-negara tetangga. “Saya pelajari betul, mengapa Thailand atau Korea bisa bangkit lebih cepat, sementara kita justru hancur,” ujarnya.

Pengalaman itu membentuk cara pandangnya dalam melihat ekonomi. Purbaya mengaku bukan hanya sekadar akademisi, melainkan praktisi yang ikut menjadi bagian dari pengambilan keputusan di berbagai pemerintahan. Ia sadar, tugas barunya bukan sekadar menyusun anggaran, tetapi menghidupkan kembali mesin ekonomi yang belakangan terasa tersendat.

Pernyataan-pernyataan ini seolah menjadi pengantar bagi kritik tajam yang ia lontarkan di sesi berikutnya, mengenai kesalahan fatal kebijakan moneter di masa lalu.

Belajar dari Krisis: 1998, 2008, dan Pandemi

Salah satu bagian paling menarik dari pemaparan Purbaya adalah refleksi atas tiga momentum besar: krisis 1997–1998, krisis global 2008, dan pandemi COVID-19. Baginya, setiap krisis memberikan pelajaran berharga tentang kesalahan yang jangan sampai diulangi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X