keuangan

Makanan Hingga Tembakau Picu Inflasi Kota Yogyakarta Naik

Selasa, 2 Januari 2024 | 17:39 WIB
Makanan dan minuman juga memicu inflasi tinggi (Pixabay)

Krjogja.com - YOGYA - Inflasi year on year (y-o-y) Yogyakarta sebesar 3,17 persen pada Desember 2023 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,23. Makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terbesar, yaitu 1,72 persen terhadap inflasi Yogyakarta tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Heru Fajarwati mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Desember 2023, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi yoy sebesar 3,17 persen atau terjadi kenaikan
HK dari 115,57 pada Desember 2022 menjadi 119,23 pada Desember 2023.

Baca Juga: Longsor Jebol Gedung Sekolah dan Putuskan Akses Jalan

"Tingkat inflasi m to m (mtm) pada Desember sebesar 0,35 persen dan tingkat inflasi y to d (ytd) sebesar 3,17 persen," ujar Herum dikantornya, Senin (2/1/2024).

Herum menyatakan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi tahunan pada Desember 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, cabai merah, bawang putih, rokok putih, emas perhiasan, kontrak rumah dan cabai rawit.

Berikutnya akade tinggi, gula pasir, nasi dengan lauk, teh siap saji, bakso siap santap, gudeg, dan kue kering berminyak. "Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," tandasnya.

Baca Juga: Pembangunan Terminal Purworejo Telan Anggaran Rp 35 M Mampu Layani 615 Orang dan 105 Bus/Hari

Lebih lanjut Herum menjelaskan kelompok tersebut antara kain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki l1,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,99 persen.

Kemudian kelompok kesehatan 4,40 persen; kelompok transportasi se0,91 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya1,37 persen; kelompok pendidikan 3,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,92 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,85 persen.

"Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,06 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Gus Iqdam Nyanyi Lagu Ku Tak Bisa Bareng Slank, Ini Liriknya

Pada Desember 2023, Dari 90 kota IHK mengalami inflasi yoy, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,08 persen, diikuti Merauke 4,67 persen. Inflasi yoy terendah dialami Bandung sebesar 0,63 persen, diikuti Meulaboh sebesar 1,42 persen. (*)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB