keuangan

Berperan Penting Sebagai Shock Absorber, Realisasi Belanja APBN DIY Mencapai Rp 22,77 Triliun

Selasa, 23 Januari 2024 | 15:04 WIB
Kepala Kanwil DJPb DIY Agung Yulianta tengah memaparkan kinerja APBN DIY 2023 (memegang mic) (Foto: Fira Nurfiani)

Krjogja.com - SLEMAN - APBN 2023 berperan penting sebagai shock absorber dalam upaya meredam dampak gejolak perekonomian global.

Kinerja APBN 2023 yang sehat dan terjaga kuat, serta momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, diharapkan dapat menjadi pijakan kuat bagi APBN dalam rangka mencapai target pembangunan 2024.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY Agung Yulianta mengatakan kinerja Belanja Negara yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) adalah sebesar Rp 22.768,56 miliar atau 97,94% dari pagu belanja yang tumbuh 6,04% sampai 31 Desember 2023.

Baca Juga: Puluhan Ribu Pendukung Paslon Anies - Muhaimin Berjubel di Lapangan Jambitan

Kinerja Pendapatan Negara di DIY sampai dengan 31 Desember 2023 sebesar Rp 9.091,72 miliar tumbuh positif 4,95%,. Hal ini ditopang oleh pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat yang menguat serta dampak reformasi perpajakan.

"Seluruh komponen Belanja Negara mengalami pertumbuhan positif, BPP tumbuh 5,60%. Hal ini ditopang kinerja Belanja Barang tumbuh signifikan dipengaruhi realisasi belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/ Pemda, belanja barang operasional, dan belanja perjalanan dinas dalam negeri," ujar Agung dikantornya, Senin sore (22/1/2024).

Agung menyampaikan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKD) terealisasi sebesar Rp10.240,78 miliar atau 99,06% dari pagu yang tumbuh positif 6,59%. Belanja Pemerintah Pusat terealisasi sebesar Rp 12.527,78 miliar (97,04% dari pagu belanja) tumbuh 5,60%," ujar Agung.

Baca Juga: Resensi Film Pemukiman Setan, Rencana Perampokan Rumah Antik Yang Berujung Teror Mencekam Jiwa

Hal ini disampaikan dalam realisasi Belanja Pemerintah Pusat terdiri dari realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp4.550,02 miliar (98,71% dari pagu belanja), Belanja Barang sebesar Rp 4.998,01 miliar (95,66% dari pagu belanja), Belanja Modal sebesar Rp2.959,95 miliar (96,86%dari pagu belanja) dan Belanja Bantuan Sosial Rp19,81 miliar (100%).

Untuk TKD, seluruh komponen TKD mengalami pertumbuhan positif kecuali DAK Fisik terkontraksi dikarenakan adanya penurunan alokasi DAK Fisik Tahun 2023 sebesar 38,97%.

Penyaluran TKD sampai dengan 31 Desember 2023 secara nominal mengalami kenaikan sebesar 3,03%, tersalur sebesar Rp10,24 T (98,77%), capaian ini lebih tinggi dibandingkan Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp9,931 T (97,98%).

Baca Juga: Film 300: Rise of an Empire, Aksi Kepahlawanan Adaptasi Komik di Bioskop Trans TV Malam Ini

"Peningkatan yang cukup signifikan dipengaruhi oleh penyaluran Dana Desa, yang telah mencapai 99,96%, dimana_ terdapat penyaluran Tambahan Dana Desa pada 85 Desa," imbuhnya.

Sedangkan secara Nasional, Agung menyatakan realisasi sementara Pendapatan Negara dan Hibah hingga 31 Desember 2023 tercatat Rp2.774,30 triliun.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB