Krjogja.com - SUKOHARJO - Pemerintah Kecamatan Bulu mulai melakukan antisipasi kekeringan dampak musim kemarau. Sejumlah desa dikhawatirkan mengalami kekurangan air baik untuk memenuhi kebutuhan petani dan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut nantinya akan dimintakan bantuan kepada Pemkab Sukoharjo.
Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, Kamis (25/5/2023) mengatakan, kondisi air sumur warga sekarang masih tersedia. Namun demikian dalam beberapa hari terakhir sudah turun hujan dan terjadi peningkatan suhu udara dimana cuaca sangat panas berdampak pada penurunan debit air sumur warga.
Kebutuhan air bersih untuk konsumsi rumah tangga masih bisa terpenuhi. Warga mengandalkan air bersih dari sumur. Namun demikian kedepan saat kemarau panjang, warga akan mengalami kesulitan dan mengandalkan bantuan droping dari Pemkab Sukoharjo.
"Sudah sekitar dua pekan tidak turun hujan. Stok air bersih di sumur warga masih tersedia dan sementara mampu memenuhi kebutuhan. Tapi saat kemarau panjang dan ada dampak El Nino kami ikut melakukan persiapan sejak sekarang dengan meminta bantuan droping air bersih ke Pemkab Sukoharjo," ujarnya.
[crosslink_1]
Pemerintah Kecamatan Bulu melakukan pemantauan penuh disemua desa mengingat di wilayah Kecamatan Bulu masuk rawan kekeringan saat kemarau. Salah satu pemantauannya dilakukan di Desa Kamal dimana disana ada satu RT dengan jumlah penduduk sekitar 80 Kepala Keluarga (KK) terancam kekurangan air bersih saat kemarau panjang.
Selain sumur, kebutuhan air bersih warga di wilayah Kecamatan Bulu dikatakan Widyanto bisa diambilkan dari Pamsimas yang sudah dibangun Pemkab Sukoharjo. Namun demikian debit air di Pamsimas belum mampu memenuhi kebutuhan warga pada saat kemarau panjang.
"Ada Pamsimas tapi saat kemarau belum mampu memenuhi kebutuhan warga. Harus ditambah droping air bersih dari Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.
Pemantauan juga dilakukan Pemerintah Kecamatan Bulu di desa lain seperti di Desa Karangasem, Desa Ngasinan, Desa Lengking, Desa Puron, Desa Malangan dan Desa Sanggang. Kemarau yang berdampak pada kekeringan dikatakan Widyanto tidak sekedar pada ancaman kelurahan air bersih saja, namun juga disektor pertanian.
Khusus untuk sektor pertanian pihak Pemerintah Kecamatan Bulu sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Sebab sektor pertanian menjadi salah satu andalan warga. Tanaman pangan yang ditanam petani dikatakan Widyanto seperti padi, kacang tanah, singkong, ketela, kedelai, kelapa genjah. Selain itu masih ada tanaman buah yang ditanam seperti alpukat, durian dan kelengkeng.
"Untuk pertanian memang masih ada yang diandalkan melalui aliran Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan air bersih rumah tangga melalui sumber air di Sanggang. Tapi apapun itu tetap kami antisipasi karena sudah ada peringatan dari pemerintah pusat terkait kekeringan akibat El Nino," lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Bulu juga turun masuk ke wilayah RT yang rawan kekeringan. Warga diminta pada posisi sekarang untuk lebih menghemat air bersih. Sebab selain tidak ada suplai air dari hujan, juga kondisi cuaca sangat panas yang berdampak pada mempercepat penguapan.
"Warga juga banyak memiliki ternak dan itu juga perlu dipikirkan pemenuhan air disektor peternakan," lanjutnya. (Mam)