Krjogja.com - KLATEN - Direktur Sustainability Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengemukakan, Danone AQUA, berkomitmen untuk beroperasi secara berkelanjutan serta bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Karyanto Wibowo, disela kegiatan Media Trip yang diikuti sejumlah awak media dari pusat maupun daerah, Selasa hingga Kamis (11-13/07/2023), lebih lanjut menjelaskan, komitmen tersebut diantaranya telah direalisasikan Pabrik Danone-AQUA di Klaten, Jawa Tengah.
Implementasi antara lain, menerapkan prinsip Blue Operations di Pabrik Klaten berfokus pada lima area. Yaitu #BijakBerplastik, Efisiensi Air, Efisiensi Energi, Blue In (edukasi keberlanjutan pada karyawan), dan Blue Out (edukasi keberlanjutan pada masyarakat sekitar).
[crosslink_1]
Komitmen menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan melalui upaya pengurangan emisi karbon dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS) Atap. Beroperasi sejak Februari 2020 dengan kapasitas sistem sebesar 2.912 kilowatt peak (KWp), menghasilkan listrik 4 Gigawatt hours (GWh) per tahun, dan berkontribusi mengurangi emisi karbon sebesar 3.340 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.
Pabrik Klaten meraih berbagai penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas kinerja dan komitmen terhadap lingkungan. Diantaranya penghargaan Kinerja Terbaik 2022 dari Kementerian Perindustrian, serta Sertifikasi dan Penghargaan Industri Hijau.
Pabrik Danone-AQUA di Klaten juga menjaga dan melestarikan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI). Yakni area perlindungan bagi keanekaragaman hayati alami, seluas 4,6 hektar, memiliki 200 spesies tanaman dengan populasi lebih dari 1.000 tanaman.
Konservasi di kawasan hilir dilakukan dengan mengembangkan Program Tata Kelola Irigasi Berbasis Masyarakat di wilayah Sub Das Pusur. Danone - AQUA memfasilitasi petani di wilayah hilir sub DAS Pusur untuk mengelola irigasi dengan bantuan Aplikasi Sistem Informasi Bagi Air Irigasi (SIBARI), dan pembentukan Forum Relawan Irigasi 'Jogo Toya Kamulyan'.
Program ini telah membantu perbaikan sistem irigasi sepanjang 7.786 m saluran air, 22 pintu air, sehingga dapat mengaliri 89 hektar lahan pertanian. Selain itu juga membantu perbaikan pola tanam, dan penerapan pertanian regeneratif. Pemerintah desa mendukung program tersebut, berupa peraturan bersama (PERKADES) tujuh desa, untuk pengelolaan irigasi secara kolaboratif sehingga memberikan solusi dari permasalahan irigasi.
Selain itu, Program Kali Bersih (Prokasih) dan Bank Sampah juga dikembangkan untuk mendukung wisata River Tubing di hilir Sungai Pusur. Wisata ini juga menjadi alat kendali untuk menjaga kebersihan sungai dari sampah dan turut mendorong perekonomian masyarakat, khususnya di sepanjang aliran Sungai Pusur. (Sit)