Aqua Komitmen Majukan Pertanian Polanharjo

Photo Author
- Selasa, 11 April 2023 | 13:44 WIB
‎Pengairan untuk sawah-sawah di Klaten tidak cukup melimpahkarena pasokan air dari Sungai Pusur
‎Pengairan untuk sawah-sawah di Klaten tidak cukup melimpahkarena pasokan air dari Sungai Pusur

Krjogja.com - KLATEN -Para petani di Klaten, Jawa Tengah, tidak pernah kekurangan pengairan untuk sawah-sawah mereka karena pasokan air yang sangat melimpah dari Sungai Pusur, kendati saat ini musim kemarau. Kondisi tersebut menjadikan Klaten merupakan daerah lumbung pangan nasional saat ini dengan luas lahan pertaniannya yang mencapai 31.943 hektare.

Salah seorang petani dari Desa Polan, Kecamatan Polanharjo Klaten, Slamet, mengatakan tidak pernah mengalami kekeringan air di persawahannya. Karena aliran air dari Sungai Pucur sangat membantu kecukupan air bagi para petani di desanya. "Kami tidak terlalu repot kalau masalah air. sawah-sawah kami tidak pernah kering meskipun musim kemarau karena adanya Kali Pusur,"ujar‎ Slamet dalam keterangan persnya diterima Kr, Selasa (11/4).

Sungai Pusur yang berada di Kabupaten Klaten pada awalnya merupakan sasaran tempat pembuangan sampah oleh warga yang tidak bertanggung jawab. Tapi PT Tirta Investama (TIV) Aqua Klaten mencoba melakukan pengelolaan Sub daerah aliran sungai (DAS) Pusur sebagai cara mitigasi bencana berbasis masyarakat. Stakeholder Relation Manager Aqua, PT Tirta Investama, Rama Zakaria mengungkapkan, pihaknya menggandeng semua elemen dengan program dari hulu, tengah, hingga hilir.


Sub DAS Pusur sendiri berada di Wilayah Bengawan Solo dengan luas lebih dari 70.000 hektar dan meliputi 49 desa, 5 kecamatan dan 2 kabupaten. Sedangkan petani lainnya yang berasal dari Desa Delanggu, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Daliman menyampaikan hal serupa. Dirinya mengaku tidak pernah mengalami kekeringan air di persawahannya meskipun terjadi musim kemarau. "Semua lancar meskipun ada musim kemarau. Irigasinya dari Kali Pusur yang pusatnya berasal dari sudetan Umbul Cokro,"ungkapnya.


Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sepanjang tahun 2021 lalu, dengan luas tanam yang mencapai 73.842 hektar dan luas panen 73.754 hektar. Para petani di Klaten ini berhasil memanen padi dari persawahan mereka sebanyak 480.023 ton. Produksi panen tersebut mengalami peningkatan sebanyak 157 ribu ton dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 448.686 ton. "Kami lakukan pendekatan dengan menyentuh penghidupan masyarakat. Baik sisi ekonomi rumah tangga dan pada akhirnya pengetahuan dam kesadaran adanya potensi bencana dapat dimitigasi secara paralel,"ungkapnya.


 


[crosslink_1]


Rama menjelaskan, b‎erkat pengairan persawahan dari Sungai Pusur, para petani di Klaten juga berhasil memproduksi beras Rojolele Srinar Srinuk, yang berasal dari varian IP 400. Beras primadona dari Solo Raya itu pertama kali dikembangkan di Desa Delanggu, Kecamatan Polanharjo. Varietas ini merupakan hasil dari kerjasama Pemkab Klaten dengan BATAN.


Semua itu didukung dengan pengairan yang memadai dari Sungai Pusur. Kelompok tani mengembangkannya dengan cara-cara pertanian modern untuk menjadikan produktivitas Rojolele Srinar Srinuk meningkat dan menguntungkan mereka.
"Penetapan Lahan IP 400 di Solo Raya diawali di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu dengan total luas tanam di Klaten mencapai 1.000 hektar. Varietas yang digunakan untuk program IP 400 yakni varietas padi unggulan Klaten Rojolele Srinar Srinuk serta varietas padi genjah (lekas berbuah),"jelasnya. (Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X