Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mendapat 2.000 dosis vaksin antraks. Sebanyak 700 dosis diantaranya sudah disuntikan ke hewan ternak sapi. Sedangkan vaksin antraks sisanya akan diselesaikan dalam pelaksanaan vaksinasi dua minggu kedepan. Sasaran diberikan pada hewan ternak sapi di wilayah Kecamatan Weru yang berada di perbatasan dengan Gunung Kidul Yogyakarta dimana disana telah ditemukan kasus penyebaran penyakit antraks.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Minggu (16/7) mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerima Sebanyak 2.000 dosis vaksin antraks dari pemerintah. Vaksinasi telah dilaksanakan dengan sasaran 700 hewan ternak sapi di wilayah Kecamatan Weru sejak beberapa hari lalu.
Vaksinasi antraks dilakukan dengan sasaran hewan ternak sapi karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu karena penyakit antraks sudah didapati menyerang hewan ternak sapi di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta yang berbatasan dengan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan vaksinasi antraks menyasar hewan ternak sapi milik peternak atau warga di wilayah Kecamatan Weru. Sebanyak 700 ekor hewan ternak sapi dipastikan sudah mendapat vaksin antraks.
Dipastikan juga 700 ekor hewan ternak sapi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit penyakit antraks. Hal itu diketahui setelah petugas melakukan pemeriksaan sebelum dilakukan vaksinasi.
"Kami dapat kuota 2.000 dosis vaksin antraks. Sebanyak 700 dosis diantaranya sudah kami vaksinasi ke hewan ternak sapi di wilayah Kecamatan Weru yang berbatasan langsung dengan Gunung Kidul Yogyakarta. Kami sasar di Weru karena sudah ada temuan kasus antraks di Gunung Kidul Yogyakarta," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan menuntaskan 2.000 dosis vaksin antraks dalam dua pekan kedepan. Sebab sekarang masih ada 1.300 dosis vaksin antraks yang belum disuntikan ke hewan ternak sapi.
"Dua pekan kedepan kami selesaikan vaksinasi antraks. Baru terlaksana 700 dosis dan masih ada 1.300 dosis tersisa akan kami suntikan ke hewan ternak sapi. Sasarannya sama di wilayah Kecamatan Weru," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, apabila kebutuhan vaksin antraks kurang maka akan dimintakan lagi ke pemerintah. Sebab kuota 2.000 dosis vaksin antraks diberikan langsung sebagai bentuk respon cepat pemerintah mengatasi penyebaran penyakit antraks yang banyak ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta.
"Kalau kurang bisa tambah vaksin antraks lagi ke pemerintah. Yang jelas kami tuntaskan dulu yang 2.000 dosis vaksin antraks ini," lanjutnya.
Kebutuhan vaksin antraks di Kabupaten Sukoharjo diperkirakan lebih dari 2.000 dosis. Sebab populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo jumlahnya dua kali lipat lebih dari kuota vaksin antraks yang diterima sekarang.
"Populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo sangat banyak. Sedangkan kuota vaksin antraks hanya 2.000 dosis jelas kurang. Tapi kuota yang ada tersebut prioritas untuk di wilayah Kecamatan Weru dulu," lanjutnya.
Terkait penanganan penyakit antraks ini, Bagas mengatakan, langkah-langkah sudah dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dengan mengedepankan komunikasi informasi dan edukasi. Petugas menyasar peternak dan pedagang hewan ternak diseluruh wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
Penekanannya tidak hanya terkait kesehatan hewan ternak saja, namun juga kebersihan kandang dan terpenting juga kelengkapan dokumen. Peternak dan pedagang hewan ternak diminta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak miliknya. Hal ini sebagai antisipasi munculnya penyakit dan terjadi penyebaran dalam waktu singkat sehingga menimbulkan dampak kerugian besar.