Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo berharap pemerintah segera turun membantu penyediaan transportasi umum untuk masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan jalan dengan penggunaan kendaraan pribadi, juga mencegah pelanggaran lalu lintas. Termasuk mengakomodir kebutuhan pelajar dan pekerja untuk beraktivitas.
Kepala Dishub Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Senin (20/2/2023) mengatakan, upaya penanganan kemacetan jalan raya tidak cukup dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Pembangunan jalan dan pelebaran telah selesai dilakukan disejumlah wilayah. Petugas juga sudah diturunkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Termasuk juga memasang rambu lalu lintas.
Penanganan kemacetan jalan dilakukan harus dari sumbernya yakni mengurangi volume kendaraan. Sebab penggunaan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil jumlahnya sangat banyak. Bahkan beberapa kendaraan pribadi tersebut digunakan oleh anak dibawah umur yang secara aturan belum diperbolehkan.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan penyediaan transportasi umum untuk masyarakat. Salah satu bus yang dapat mengangkut banyak orang atau penumpang. Penyediaan bus selama ini terkendala oleh anggaran pemerintah daerah. Selain itu, bus yang sebelumnya banyak dikelola swasta juga banyak tidak beroperasi lagi.
[crosslink_1]
Penyediaan transportasi umum seperti bus diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat. Selain itu juga menarik minat banyak orang untuk menggunakan bus ke sekolah, tempat kerja maupun penunjang aktivitas masyarakat lainnya.
"Dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dishub setelah rencananya akan melaksanakan program bus Transjateng. Rutenya dari Terminal Solo melewati wilayah Kabupaten Sukoharjo dari Kecamatan Grogol terus sampai ke Terminal Sukoharjo dan berakhir di Kabupaten Wonogiri," ujarnya.
Dishub Sukoharjo masih menunggu realisasi program bus Transjateng tersebut. Koordinasi terus dilakukan untuk mematangkan program sebelum direalisasikan.
"Teknisnya seperti apa kami masih menunggu kejelasan dari provinsi. Harapannya Transjateng bisa segera direalisasikan," lanjutnya.
Toni Sribuntoro mengatakan, ada banyak transportasi umum bagi masyarakat Sukoharjo seperti bus dan angkutan dikelola swasta yang sebelumnya sudah terbiasa digunakan sebelumnya akhirnya banyak yang berhenti karena kendala operasional.
Dalam perkembangannya pemerintah menambah fasilitas dengan menyediakan transportasi umum terintegrasi lainnya seperti Bus Batik Solo Trans (BST), Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja dan Railbus Batara Kresna Solo-Wonogiri.
Transportasi umum tersebut disediakan pemerintah dan melintas di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sarana pendukung baik armada dan jalur lintasan telah tersedia. Diketahui banyak penumpang berasal dari warga Sukoharjo yang sering menggunakan untuk menunjang aktivitas seperti kerja, sekolah, berdagang dan keperluan lainnya.
"Khusus untuk BST sebagai sarana bus animo masyarakat Sukoharjo sangat tinggi. Bahkan banyak masukan dari masyarakat ke Dishub Sukoharjo untuk menambah jangkauan dan jam. Sebab ada beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo belum dijangkau BST. Warga yang akan naik BST harus oper dulu dari rumah ke halte tersedia," ujarnya.
Dishub Sukoharjo terkait masukan dari masyarakat sudah meneruskan ke pihak pengelola BST. Beberapa wilayah yang belum dijangkau BST di Kabupaten Sukoharjo berada di perkotaan hingga pedesaan. Seperti di Sukoharjo Kota hingga ke Kecamatan Bendosari, Nguter, Tawangsari, Weru dan Bulu.
Toni menjelaskan, BST baru masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo seperti di Kecamatan Kartasura, Baki, Grogol, Mojolaban dan Polokarto. Penumpang dari warga Sukoharjo sangat tinggi termasuk saat adanya pengalihan arus lalu lintas dampak dari perbaikan Jembatan Mojo di Kota Solo.
"Pengguna KRL dan Railbus juga banyak. Warga Sukoharjo terbantu apalagi setelah beroperasinya Stasiun Gawok Gatak untuk KRL," lanjutnya.
Dishub Sukoharjo merespon positif tingginya animo masyarakat menggunakan transportasi umum. Hal ini berdampak pada berkurangnya kepadatan arus lalu lintas jalan. Sebab pengguna kendaraan pribadi sudah beralih ke transportasi umum.
"Transportasi umum sekarang sudah terintegrasi dan mempermudah penumpang. Warga dari Sukoharjo yang akan ke Solo bisa menggunakan BST dan mau ke Jogja naik KRL. Sedangkan tujuan ke Wonogiri bisa menggunakan Railbus. Dengan demikian kepadatan jalan raya bisa berkurang dan mengurangi risiko kemacetan dan kecelakaan," lanjutnya. (Mam)