Krjogja.com - SUKOHARJO - Pemkab Sukoharjo sediakan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk perawatan jalan secara berkala di Kabupaten Sukoharjo. Sekitar Rp 5 miliar diantaranya digunakan tambal sulam perbaikan jalan bersifat darurat. Sedangkan dana lainnya difokuskan pada perbaikan jalan rusak dengan prioritas seperti di wilayah Kecamatan Kartasura, Polokarto, Mojolaban dan Bulu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo, Rabu (15/2) mengatakan, anggaran yang disediakan Pemkab Sukoharjo untuk perawatan jalan secara berjalan sebesar Rp 80 miliar. Angka tersebut sangat besar dan mampu untuk penanganan jalan rusak di Kabupaten Sukoharjo.
DPUPR Sukoharjo sudah memiliki program perawatan jalan disejumlah wilayah dengan menggunakan anggaran yang disediakan. Salah satunya yakni fokus pada jalan rusak dibeberapa kecamatan. Prioritas dilakukan di Kecamatan Kartasura, Polokarto, Mojolaban dan Bulu.
Titik jalan yang akan diperbaiki sudah data dan dilakukan persiapan. DPUPR Sukoharjo selanjutnya tinggal melaksanakan perbaikan. Prioritas tersebut dilakukan mengingat kondisi jalan sudah dalam kondisi rusak. Hal tersebut berdampak pada ketidaknyamanan masyarakat saat melintas.
"Anggaran perawatan jalan secara berkala di Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp 80 miliar. Sekitar Rp 5 miliar diantaranya digunakan tambal sulam perbaikan jalan bersifat darurat," ujarnya.
Persiapan sekarang masih terus dilakukan DPUPR Sukoharjo terkait perawatan jalan secara berkala. Salah satunya terkait tahapan lelang. Kelengkapan berkas dokumen sedang dipersiapkan agar secepatnya lelang bisa terlaksana.
Namun demikian pelaksanaan perawatan jalan nantinya masih menunggu kondisi cuaca yang mendukung. Sebab curah hujan masih tinggi dan apabila dipaksakan maka hasilnya tidak akan maksimal.
Bowo menjelaskan, dari total anggaran Rp 80 miliar, sekitar Rp 5 miliar diantaranya digunakan untuk tambal sulam atau perbaikan jalan darurat. Anggaran tersebut sengaja disediakan terkait dengan apabila ada kemungkinan laporan jalan berlubang atau rusak maka akan dilakukan penanganan bersifat darurat lebih dulu. Nantinya perbaikan total akan dilakukan setelah persiapan lainnya terpenuhi.
"Kondisi jalan di Kabupaten Sukoharjo 89 persen masuk kategori mantap atau baik. Sedangkan sisanya masuk kategori kurang mantap atau perlu perbaikan," lanjutnya.
Jalan di Kabupaten Sukoharjo sendiri dikombinasikan antara aspal dan cor beton. Pola bangunan tersebut dilakukan menyesuaikan dengan kondisi wilayah serta kendaraan yang melintas. Faktor lainnya terkait pengaruh cuaca hujan.
Bowo menjelaskan, seperti di wilayah selatan Kabupaten Sukoharjo meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu kondisi jalan disana menggunakan sistem cor beton. Hal ini dilakukan mengingat medan wilayah berada di perbukitan kering dan banyak dilalui kendaraan berat. Jalan aspal sering mudah rusak dan perlu sering diperbaiki.
Jalan dengan sistem cor beton sekarang juga mulai diterapkan di wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Nguter. Hal ini seiring banyaknya kendaraan dengan ukuran besar dan muatan berat dari industri.
Penggunaan sistem jalan cor beton dikatakan Bowo sangat tepat karena bisa memiliki umur pemakaian lama. Selain itu juga dapat tahan cuaca dimana tidak mudah rusak saat curah hujan tinggi dan banjir.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo terkait pengawasan kendaraan yang melintas. Sebab masing-masing jalan sudah ada kelas atau klasifikasinya sendiri sesuai jenis dan muatan kendaraan," lanjutnya. (Mam)
