Krjogja.com - SUKOHARJO - Pemkab Sukoharjo launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah. Kegiatan digelar dalam rangka World Cleanup Day (WCD) Tahun 2022 di pendapa kantor Kecamatan Gatak, Jumat (23/09/2022). Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan aksi pungut dan pilah sampah massal serta pembagian bibit pohon buah gratis untuk masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan, maksud kegiatan launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah adalah mendukung upaya pengurangan sampah pada sumbernya. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup khususnya dalam bidang pengelolaan sampah.
Sedangkan tujuan kegiatan yakni meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, mendorong gerakan memilah sampah mulai dari sumber sampah dan mewujudkan pengelolaan sampah secara Zero Waste Family System.
"Dari gerakan ini diharapkan sampah itu bisa selesai ditataran rumah tangga. Mulai dari pemilahan sampah yang nanti bisa diolah dan dikelola sesuai kelompoknya," ujarnya.
DLH Sukoharjo juga berharap peran serta masyarakat bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkan. Hal ini sebagai bentuk sinergi antara masyarakat dengan pemerintah.
Peran bank sampah di masing-masing lingkungan baik tingkat desa, kelurahan hingga RT dan RW akan dimaksimalkan. Sebab peran bank sampah ini sangat besar dalam membantu penanganan sampah ditingkat bawah. Hal ini berdampak besar pada pengurangan sampah buangan ditingkat kabupaten.
"Tetap kami lakukan pengawasan. Dimasing-masing tempat pembuangan sampah memberikan kontribusi pengurangan volume sampah. Target kita di tahun 2025 paling tidak 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah yang sudah dihasilkan masyarakat. Sehingga total 100 persen tertangani," lanjutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo saat membacakan sambutan Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, sampah di Indonesia menjadi salah satu permasalahan yang serius selama bertahun-tahun, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan tehnologi, dan perubahan gaya hidup masyarakat yang berdampak kepada peningkatan jumlah dan jenis sampahnya, sehingga memerlukan penanganan yang serius pula.
Di Kabupaten Sukoharjo, sampah yang masuk ke TPA lebih dari 200 ton/hari. Jumlah yang tidak sedikit, mengingat luas TPA Mojorejo hanya 4,8 hektar. Apabila ini dibiarkan secara terus menerus maka TPA Mojorejo akan segera penuh dan butuh lahan baru untuk TPA, dan itu tidak mudah. Untuk itu perlu adanya upaya mengurangi sampah yang masuk ke TPA.
Dalam rangka mendorong peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat untuk mengelola sampah, kegiatan World Clean Up Day (WCD) Indonesia mengangkat tema. ”Kami 13 juta menuju Indonesia Bersih dan Bebas Sampah dan melakukan gerakan Aksi cleanup dan pilah sampah di lingkungan masing-masing," ujarnya. (Mam)