MAGELANG, KRJOGJA.com - PT PLN Peduli, untuk yang kedua kalinya kembali memberikan bantuan uang kepada pengelolan Bank Sampah Fores (Forum Remaja Sambiroto) 'Migunani' dari Dusun Sambiroto, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Selasa (25/5/2021). Bantuan yang kedua ini senilai Rp 60 juta. Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin pencacah plastik dan kompos.
“Bantuan ini akan kami gunakan untuk membeli mesin pencacah plastik dan kompos. Sebelumnya pada bantuan tahap pertama lalu, kami belikan kendaraan roda tiga guna mengangkut sampah dari warga. Harapan kami, sampah kondisinya bisa lebih baik dan dapat bermanfaat untuk menjaga lingkungan,†kata Ketua Bank Sampah Fores Migunani, Dusun Sambiroto, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Ahmad kholis Ridwan Habibi, usai menerima bantuan.
Pihaknya juga berharap kepada pemerintah, agar bisa membuatkan TPS3R diwilayahnya. Pasalnya, kegiatan memilah sampah masih menggunakan sebuah gudang milik warga yang dipinjam. "Kami berharap pemerintah secepatnya membuatkan TPS3R disini (Desa Jamus Kauman). Sementara ini, kegiatan memilah kami menggunakan gudang yang dipinjami warga," ungkapnya.
Manajer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Salatiga, Sidik Prasetyo Kusmiyarso didampingi Heru wibowo, Manager ULTG Yogyakarta mengatakan, pihaknya menyerahkan bantuan TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) yang kedua senilai Rp 60 juta. "Bantuan ini yang kedua kami salurkan. Pada bantuan pertama tahun 2019 lalu, kami memberikan bantuan senilai Rp 27,5 juta. Ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari PT PLN," katanya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mensosialisasikan tentang manfaat dan bahaya listrik kepada warga yang hadir dengan mengedepankan Protokol Kesehatan. "Kami mengajak masyarakat ikut memiliki dan menjaga jaringan listrik PLN. Salah satunya saluran udara tegangan tinggi (SUTT). Termasuk juga melaporkan adanya pohon yang mengganggu jaringan listrik. Kami juga mengajak untuk bekerjasama dengan masyarakat pengelola bank sampah untuk menjaga dan mengelola lingkungan agar tetap bersih, sehingga lingkungan tetap nyaman,†katanya.
Kepala Seksi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Suko Wibowo menyatakan, penangan sampah harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. "Kerjasama seperti ini sangat dibutuhkan, agar penanganan sampah bisa terintegrasi. Termasuk Program PLN Peduli yang sudah memberikan bantuan untuk konservasi lingkungan di sektor penanganan sampah. Bantuan ini bagian dari peran serta dunia usaha terhadap penanganan sampah," imbuhnya.
Bantuan ini, lanjut Suko, semoga mampu memotivasi masyarakat untuk mengelola sampah. "Yang berat saat ini adalah merubah menset, yang dulu membuang sampah menjadi memilah untuk meningkatkan pendapatan warga. Harapan Bupati Magelang kedepan, satu desa satu TPS3R dengan begitu, kemandirian desa mengelola sampah, sampah selesai di desa. CSR ini membantu sekali," pungkasnya. (Bag)