SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Akumulasi kasus positif virus Corona di Sukoharjo mencapai 5.582 kasus. Sebanyak 392 kasus diantaranya meninggal dunia. Sedangkan sejak kali pertama muncul pandemi virus Corona hingga sekarang diketahui ada 78 klaster terbesar dengan jumlah kasus lebih dari lima kasus di masing masing klaster.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (25/4) mengatakan, perkembangan data hingga 24 April 2021 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mencatat akumulasi kasus positif virus Corona mencapai 5.582 kasus. Rinciannya, 105 kasus isolasi mandiri, 120 kasus rawat inap, 4.965 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 392 kasus meninggal dunia.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mencatat baik secara akumulasi keseluruhan kasus maupun meninggal dunia dan lainnya dalam rincian tersebut mengalami kenaikan. Seperti terlihat pada akumulasi kasus meninggal dunia dimana sebelumnya hanya 380 naik menjadi 392 kasus.
Akumulasi kasus positif virus Corona 5.582 kasus, sebanyak 225 kasus diantaranya merupakan kasus positif virus Corona aktif. Mereka berasal dari sejumlah kecamatan dan sekarang sudah mendapat penanganan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mencatat ada 3.120 kasus dari akumulasi dengan gejala. Rinciannya, 392 kasus meninggal dunia, 79 kasus isolasi mandiri, 120 kasus rawat inap dan 2.529 kasus sembuh. Sedangkan kasus tanpa gejala sebanyak 2.462 kasus. Rinciannya, 26 kasus isolasi mandiri, 2.529 kasus sembuh.
Data kontak erat diketahui terakumulasi 12.826 kasus dengan rincian, 69 kasus baru dan 12.757 kasus lama. Dari data tersebut diketahui ada 1.451 kasus isolasi mandiri dan 11.375 kasus selesai pemantauan. Sedangkan data suspek terakumulasi 979 kasus dengan rincian, 15 kasus isolasi mandiri, 778 kasus selesai pemantauan, 158 kasus rawat inap, 28 kasus meninggal dunia dan 704 kasus swab negatif.
"Sejak kali pertama muncul pandemi virus Corona hingga sekarang diketahui ada 78 klaster terbesar dengan jumlah kasus lebih dari lima kasus di masing masing klaster. Kasus tersebut tersebar disejumlah kecamatan," ujarnya.
Klaster terbesar diketahui pada pelaku perjalanan Gowa sebanyak 32 kasus. Disusul kemudian klaster hajatan di Temanggung 28 kasus, klaster tenaga kesehatan 26 kasus, klaster pondok pesantren di Kartasura 24 kasus, klaster menara Wijaya 22 kasus, klaster studi banding Jepara 22 kasus, klaster SMA 1 Polokarto 18 kasus dan klaster lainnya. Seluruh kasus tersebut sudah mendapat penanganan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo.
"Data lama per 18 April 2021 diketahui angka kematian secara akumulasi tingkat Kabupaten Sukoharjo 7,0 persen dan kesembuhan 88,8 persen. Sedangkan data terbaru masih kami evaluasi mingguan," lanjutnya. (Mam)