Warga Mriyan Periksa Kesehatan Gratis

Photo Author
- Jumat, 19 Februari 2021 | 14:25 WIB
Pemeriksaan kesehatan warga Mriyan (Sri Warsiti)
Pemeriksaan kesehatan warga Mriyan (Sri Warsiti)

KLATEN, KRJOGJA.com - Warga Desa Mriyan Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah menjalani pemeriksaan kesehatan secara gratis. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, pasca hujan abu vulkanik erupsi Merapi, dan bencana tanah longsor di desa tersebut beberapa waktu lalu. Bakti sosial ini diselenggarakan oleh PT Tirta Investama Klaten, bekerjasama dengan LPTP Surakarta.

Stakeholder Relation Manager PT Tirta Investama Klaten, Rama Zakaria Jumat (19/2/21) mengemukakan, pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan warga, setelah desa tersebut diguyur hujan abu erupsi merapi.

“Warga desa ini kan kena bencana beruntun, hujan abu vulknaik dan juga tanah longsor. Kami merasa perlu memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, sehingga mereka tahu kondisi kesehatanya secara pasti,“ kata Rama Zakaria.

Pemeriksaan kesehatan gratis diutamakan untuk lansia dan ibu hamil, serta diikuti hampir 100 orang. Layanan pemeriksaan kesehatan gratis juga akan diberikan untuk warga terdampak erupsi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten. Untuk Desa Balerante akan diselenggarakan pada Sabtu (20/2/21).

Kepala Desa Mriyan, Suwandi menjelaskan, Desa Mriyan terletak di lereng Timur Merap[I, sekitar 4.500 meter dari puncak. Berpenduduk 2.338 jiwa. Sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak. Komoditi utama pertanian adalah bunga mawar. Lainya berupa sayur mayur, dan juga tembakau.

Hampir semua warga Mriyan memiliki ladang bunga mawar. Saat ini harga lumayan tinggi. Untuk satu takar (satu keranjang) bisa mencapai Rp 150 ribu. Bunga tersebut dipasarkan di pasar lokal Boyolali, dan juga diambil tengkulak dari Yogya, Solo dan sekitarnya.b“Yang jadi masalah setiap hari kera merusak tanaman warga. Terutama jagung, kool, buncis, loncang dan sebagainya,” kata Kades.

Belum lama ini, sebagian tebing longsor mengakibatkan tiga RT terisolir, karena longsoran menimpa jalan, sehingga tak bisa dilewati. Yakni Dukuh Muntong, Dukuh Gumuk dan Gukuh Gobumi. Setelah gotong-royong selama lima hari, akhirnya jalan bisa dilewati kembali. (Sit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X