SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo turun memantau kondisi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ditengah pandemi virus corona. Pemantauan dilakukan mengingat hingga pertengahan Februari 2021 belum ada kejelasan dari pemerintah pusat terkait Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM). Bantuan modal tersebut sangat diharapkan seperti tahun 2020 lalu.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo, Senin (15/2), mengatakan, banyak pelaku UMKM meminta informasi terkait program BPUM tahun 2021. Sebab pelaku usaha tersebut sangat membutuhkan bantuan modal usaha mengingat sekarang masih pandemi virus corona.
“Pemkab Sukoharjo masih menunggu kejelasan dan surat resmi dari pemerintah pusat terkait BPUM tahun 2021. Sampai sekarang belum ada sirat resminya,†ujarnya.
Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kementerian terkait. Hasilnya belum ada kejelasan kapan BPUM tahun 2021 akan disalurkan.
“Kami sendiri kebanjiran pertanyaan dari pelaku UMKM meminta bantuan modal usaha. Tapi itu sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Kami masih menunggu,†lanjutnya.
Sutarmo mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan ke pelaku UMKM yang jumlahnya bertambah banyak setiap hari menanyakan bantuan modal usaha dari pusat. Pemkab Sukoharjo hanya bisa menyalurkan apabila nanti sudah ada surat resmi dari pusat.
Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo melihat ada fenomena baru ditengah pandemi virus corona dimana banyak masyarakat memilih membuka usaha sendiri. Hal itu dilakukan karena terpengaruh terpuruknya ekonomi ditengah pandemi virus corona. Dampak dari kondisi tersebut menyebabkan banyak terjadi kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam kondisi tersebut masyarakat tetap dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri. Berbagai usaha dilakukan termasuk menjadi pelaku UMKM. Sektor usaha yang banyak dipilih seperti warung makan, kerajinan dan lainnya.
“Sektor UMKM banyak bergerak dibidang usaha dan ada fenomena dimana ditengah pandemi virus corona sekarang pertumbuhannya sekitar 10 persen. Banyak orang yang tadinya pegawai kantor atau buruh pabrik terkena PHK kemudian memilih membuka usaha sendiri dengan membuka warung makan, usaha olahan makanan dan minuman dan usaha lainnya,†lanjutnya.