SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kasus positif virus corona di Sukoharjo dekati angka 4.000 kasus. Akumulasi sekarang mencapai 3.973 kasus. Sebanyak 250 kasus diantaranya meninggal dunia dan terjadi peningkatan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (31/1), mengatakan, kasus positif virus corona di Sukoharjo belum menunjukan tanda penurunan tapi justru terus meningkat bergerak mendekati angka 4.000 kasus. Akumulasi sekarang sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo per 30 Januari pukul 21.03 WIB diketahui 3.973 kasus.
Angka tersebut terus bergerak selama penerapan PPKM tahap pertama 11-25 Januari dan diawal PPKM tahap kedua dimulai 26 Januari lalu dan akan berakhir 8 Februari nanti. Penambahan kasus positif virus corona terjadi salah satunya karena tingginya angka kontak erat. Selain itu juga pelanggaran protokol kesehatan.
"Akumulasi kasus positif virus corona di Sukoharjo mendekati angka 4.000 kasus dan terakumulasi sekarang 3.973 kasus, sebanyak 3.232 kasus diantaranya sembuh dan selesai isolasi mandiri. Artinya kasus memang bertambah tapi sembuh juga meningkat,†ujarnya.
Yunia melihat data akumulasi kasus positif virus corona di Sukoharjo dengan kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri hampir sama. Sebab jumlahnya mencapai 3.000 kasus lebih dan itu menunjukan keberhasilan tenaga kesehatan dalam melakukan penanganan kasus virus corona.
“Dari akumulasi kasus positif virus corona tersebut masih ada 309 kasus isolasi mandiri dan 182 kasus rawat inap. Selain itu kasus meninggal dunia juga terus bertambah mencapai 250 kasus,†lanjutnya.
Khusus kasus meninggal dunia tersebut Yunia mengatakan, penambahan terjadi karena pasien memiliki gejala atau penyakit penyerta. Angka 250 kasus meninggal dunia cukup tinggi dan terjadi penambahan signifikan dalam satu pekan terakhir.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo diketahui pada 26 Januari lalu ada 229 kasus meninggal dunia, sedangkan 30 Januari naik menjadi 250 kasus. Artinya ada penambahan sebanyak 21 kasus meninggal dunia dalam rentang waktu empat hari. (Mam)