SUKOHARJO (KRjogja.com) - Status Kabupaten Sukoharjo hingga pekan terakhir Desember masih zona oranye atau tingkat risiko sedang penularan virus corona. Status tersebut sudah bertahan hampir satu bulan setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo berhasil meningkatkan angka kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri. Secara akumulasi perkembangan data kasus positif virus corona sekarang 2.653 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (28/12), mengatakan, status Kabupaten Sukoharjo hingga pekan terakhir Desember masih zona oranye atau tingkat risiko penularan virus corona sedang. Status tersebut tidak terlalu banyak mengalami perubahan dan tetap bertahan di zona oranye membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo lega. Sebab selama beberapa bulan status Kabupaten Sukoharjo sempat zona merah atau tingkat risiko penularan virus corona tinggi.
Keberhasilan mempertahankan status zona oranye salah satunya karena faktor tingginya angka kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri. Selain itu juga dilihat dari ketersediaan ruang perawatan dan isolasi yang disediakan. Terpenting juga terkait kesiapsiagaan petugas dalam penanganan kasus virus corona.
"Hingga pekan terakhir Desember status Kabupaten Sukoharjo masih oranye. Kedepan kami terus berusaha meningkatkan angka sembuh dan status bisa kembali normal menjadi hijau," ujarnya.
Yunia mengatakan, penanganan kasus virus corona mendapat dukungan penuh dari semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Di Sukoharjo juga telah tersedia banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan serta tenaga medis untuk membantu penanganan kasus virus corona. Ketersediaan kelengkapan tersebut menjadi jaminan bagi pasien positif virus corona. Peran tidak kalah penting yakni berkaitan gerak cepat Pemkab Sukoharjo baik dari sisi kebijakan maupun pemenuhan kebutuhan anggaran.
"Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak rumah sakit dan mampu menangani kasus virus corona. Tingginya kasus masih bisa dipenuhi dengan penambahan ruang isolasi sehingga pasien segera tertangani," lanjutnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo diketahui akumulasi kasus positif virus corona sekarang 2.653 kasus. Rinciannya, 225 kasus isolasi mandiri, 165 kasus rawat inap, 0 kasus isolasi mandiri di rumah sehat di wilayah Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, 2.120 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 143 kasus meninggal dunia.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo masih memiliki tugas menangani sebanyak 390 kasus positif virus corona aktif. Mereka dalam kondisi sedang menjalani isolasi mandiri dan rawat inap. Para pasien tersebut tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo.
Kasus positif virus corona aktif tertinggi ditempati Kecamatan Kartasura 136 kasus, Kecamatan Grogol 25 kasus, Kecamatan Mojolaban 46 kasus, Kecamatan Baki 40 kasus, Kecamatan Sukoharjo 78 kasus, Kecamatan Bendosari 14 kasus, Kecamatan Tawangsari 8 kasus, Kecamatan Polokarto 8 kasus, Kecamatan Nguter 17 kasus, Kecamatan Bulu 11 kasus, Kecamatan Weru 6 kasus, Kecamatan Gatak 1 kasus.
"Masih ada 390 kasus positif virus corona aktif dan mereka sekarang sudah dalam penanganan baik isolasi mandiri maupun rawat inap," lanjutnya.
Yunia berharap sebanyak 390 kasus positif virus corona semua bisa secepatnya sembuh. Disisi lain tidak ada lagi penambahan kasus positif virus corona di Sukoharjo.