Lutung di Lerang Merapi Turun Gunung, Pertanda Apa?

Photo Author
- Selasa, 24 November 2020 | 21:36 WIB
Lutung (Dokumen TNGM)
Lutung (Dokumen TNGM)

KLATEN, KRJOGJA.com - Sejak setengah bulan lalu beberapa ekor lutung mulai turun ke ladang warga. Belum diketahui dengan pasti apakah hal itu dikarenakan faktor makanan atau terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, Selasa (24/11) mengemuakakan, sekitar dua pekan lalu terdapat empat ekor lutung turun ke ladang warga. Karena jumlahnya hanya empat ekor, tidak sampai merusak tanaman. Lutung tersebut kini kadang bertengger di tebing-tebing. “Sekitar setengah bulan lalu, jadi malah sebelum adanya guguran lava yang kemarin,” kata Kades Tegalmulyo.

Terpisah, Kepala Resort Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Kemalang, Siswanto, mengemukakan, terdapat lima ekor lutung yang mendekat ke kemukinan. Hingga kini terus diamati apakah turunya lutung tersebut karena dampak dari peningkatan aktivitas Gungung Merapi, atau mungkin karena faktor ketersediaan makanan.

“Mestinya ketersediaan makanan masih ada di musim penghujan kan subur. Lutung kan makanannya daun-daunan. Tetap kita pantau apakah lutung ini hanya sekedar main di situ atau karena apa,” jelas Siswanto.

Selama status Merapi naik, Kepala Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Pujiati mengemukakan, juga menerima laporan jika ada 5 lutung yang turun hingga ke kawasan pemukiman di daerah Deles, Klaten. Hal ini merupakan hal yang wajar ketika satwa merasa tidak nyaman, mereka akan berpindah tempat. "Karena yang namanya satwa liar, itu punya naluri itu. Pasti bergerak kalau dia tidak nyaman, ke tempat yang lebih aman," imbuh Pujiati.

Terkait adanya jejak satwa di jalur evakuasi Suruh-Singlar, dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman dipastikan bukan macan tutul. Hal ini disampaikan pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) setelah melakukan pemeriksaan langsung di jalur evakuasi yang masih dalam proses perbaikan tersebut.

Dijelaskan, setelah mendapat informasi terkait jejak satwa, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan. Dari hasil pengecekan bentuk dan ukuran, dipastikan jejak di permukaan cor tersebut bukan macan tutul. "Kalau dilihat dari bentuknya bisa dipastikan itu jejak anjing," ungkap Pujiati, Selasa (24/11). (Sit/Aha)

(Sit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X