Ditemukan Kasus Covid 19, Umbul Ponggok dan Pelem Disterilisasi

Photo Author
- Selasa, 3 November 2020 | 03:43 WIB
Pjs Bupati Klaten saat mengecek swab test di obyek wisata air (Sri Warsiti)
Pjs Bupati Klaten saat mengecek swab test di obyek wisata air (Sri Warsiti)

KLATEN, KRJOGJA.com - Dua obyek wisata air, yakni Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo dan Umbul Pelem Desa Wunut Kecamatan Tulung disterilisasi. Hal itu menyusul ditemukanya seorang pengelola dan seorang pengunjung yang terkonfirmasi positif Covid 19.

Penjabat sementara (Pjs) Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko Senin (2/11) mengemukakan, khusus dari hasil swab test random, ditemukan seorang pengelola umbul Ponggok yang positif covid 19. Selain itu, juga ditemukan seorang pengunjung di Umbul Pelem yang juga positif covid 19.

“Ada dua positif. Pelem 1, Ponggok 1. Untuk Ponggok pengelola. Ia karyawan baru, setelah ditelusur semula karyawan hotel. Yang di Pelem pendatang dari Sukoharjo,” kata Sujarwanto Dwiatmoko.

Lebih lanjut Pjs Bupati menjelaskan, sehubungan dengan penemuan tersebut, Senin (2/11) dilakukan swab untuk semua orang yang kontak erat dengan pengelola di Umbul Ponggok yang terkonfirmasi positif tersebut. “Termasuk juga kami sampaikan untuk yang pendatang dari Sukoharjo. Artinya Satgas di Sukoharjo nantinya akan melakukan isolasi juga disana. Yang pengelola di sini kita sudah lakukan isolasi, kemudian ssekarang swab untuk yang kontak erat dengan mereka,” jelas Pjs Bupati.

Langkah beriktunya adalah sterilisasi untuk dua obyek wisata, yakni Umbul Ponggok dan Umbul Pelem. Untuk umbul-umbul yang lain akan dilakukan pantauan lagi, karena dari hasil test umbul lainya negatif. Namun demikian, Sujarwanto minta agar para pengelola benar-benar menegakkan protokol kesehatan pecegahn covid 19 di lingkungan wisatanya.

“Uji coba pembukaan kembali karena aspirasi yang begitu kuat dan lama mereka bertahan. Ongkos perawatan dan ekonomi juga makin berat. Sementara perkembangan covid di Klaten semakin baik. Maka kita tanting jika berani semuanya, kita tetapkan prosedurnya, kita ujicoba terbatas. Ternyata masih ada kekurangan dan itu sudah kita evaluasi. Meerka kita minta untuk meningkakan disiplin. Bila memang tidak bisa dikendalikan , pasti kita tutup, tapi ini kan tidak,” tambah Sujarwanto.

Pjs Bupati kembali menegaskan, pada intinya kesehatn yang utama. Keberanian mengambil langkah pembukaan obyek wisata air perlu dilakukan dengan prioritas utama kesehatan. "Apabila kepentingan kesehatan sudah bisa ditegakkan, maka ekonomi bisa digerakkan."(Sit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X