Kasus Positif Wironanggan Diduga Tertular di Semarang

Photo Author
- Rabu, 15 Juli 2020 | 10:24 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kasus positif Virus Corona yang menimpa seorang kru bus warga Desa Wironanggan Kecamatan Gatak diduga terjadi saat melakukan perjalanan di Semarang. Kondisi pasien sekarang sudah mendapat penanganan medis, sedangkan anggota keluarga telah menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kepala Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak Dwi Suratmanto mengatakan, temuan positif Virus Corona yang terjadi pada kru bus merupakan kasus pertama di Desa Wironanggan Kecamatan Gatak. Atas temuan tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona setempat sudah berkoordinasi dengan tingkat kabupaten.

Bentuk penanganan lain yakni dilakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien. Hasilnya diketahui pasien sempat melakukan kontak erat dengan keluarga dan tetangga yang juga masih keluarga dekat. Mereka semuanya wajib menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

“Kemungkinan pasien ini warga kami dari Wironanggan, Gatak tertular saat bekerja di Semarang. Dugaan itu karena pasien bekerja sebagai kru bus di wilayah Semarang,” ujarnya.

Pemerintah Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak setelah ada temuan kasus meminta pada masyarakat tetap tenang dan menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan agar tidak muncul lagi kasus baru positif Virus Corona. Disisi lain juga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

“Pasien sudah ditangani medis, dan keluarga kontak erat sudah isolasi mandiri. Tinggal masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan virus corona,” lanjutnya.

Sebanyak 12 kecamatan di Sukoharjo semuanya berstatus zona merah setelah ada temuan kasus positif Virus Corona. Dua kecamatan terakhir yang ada temuan kasus yakni di Kecamatan Gatak dan Kecamatan Tawangsari.

Kondisi tersebut membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo melakukan kewaspadaan penuh mengingat total akumulasi kasus positif meningkat menjadi 108 orang. Sedangkan dalam perkembangan terakhir Kabupaten Sukoharjo berstatus oranye.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Bejo Raharjo mengatakan tambahan kasus terbaru di Kecamatan Gatak dan Kecamatan Tawangsari akhirnya terjadi juga setelah sejak awal temuan positif virus corona Maret lalu hingga awal Juli hanya ada di sepuluh kecamatan saja. Tambahan dua kecamatan melengkapi secara keseluruhan disemua wilayah di Sukoharjo ditemukan kasus positif virus corona. Kondisi tersebut membuat status 12 kecamatan masuk zona merah.

Di Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Gatak masing masing telah ditemukan satu kasus positif virus corona. Temuan tersebut sudah terkonfirmasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo melalui hasil rapid test dan tes swab.

Temuan kasus positif virus corona di Kecamatan Tawangsari ditemukan di Desa Majasto. Sedangkan di Kecamatan Gatak berada di Desa Wironanggan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sudah melakukan penanganan terhadap pasien dengan melakukan perawatan di rumah sakit.

"Kasus positif virus corona di Kecamatan Tawangsari diduga pasien tertular dari pasar tradisional karena sering beraktivitas disana. Sedangkan kasus di Kecamatan Gatak karena bersangkutan kondektur bus," ujarnya. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X