Sering Dilalui Truk, Jalan Desa Sidorejo Kemalang Rusak

Photo Author
- Sabtu, 13 Juni 2020 | 21:52 WIB

KLATEN, KRJOGJA.com - Warga Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Klaten mengeluhkan kerusakan jalan utama di wilayah itu. Kerusakan jalan akibat dari banyaknya truk bermuatan material galian C yang melintas di jalur tersebut.

"Jalan rusak sepanjang 4 kilometer menuju kawasan wisata Delas Indah. Kerusakan jalan sejak adanya kegiatan pertambangan galian C di sini. Banyak truk muat material batu dan pasir," ujar warga Desa Sidorejo, Sukiman, Sabtu (13/06/2020).

Menurutnya, kerusakan jalan sangat parah dan hampir tak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Warga pun harus memutar mencari jalan alternatif untuk bisa beraktivitas.

"Setiap hari ada sekitar dua ratusan truk melintas. Paguyuban sopir truk pernah mengumpulkan dana secara swadaya untuk menambal jalan rusak. Tapi berhubung kini rusaknya makin parah maka tak mampu lagi memperbaiki," ujar Sukiman.

Ia berharap ada sikap tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Mengingat jalan tersebut selain sebagai akses utama perekonomian warga, juga menjadi jalur evakuasi ketika Gunung Merapi mengalami erupsi.

"Ini jalan milik kabupaten. Saya dengar-dengar retribusi setiap tambang satu ritnya itu Rp 125.000. Kami sebenarnya mempertanyakan kemana duit Rp 125.000 itu. Kok gak diinvestasikan untuk jalan. Padahal kegiatan tambang itu merusak jalan," tandasnya.

Penjabat (Pj) Sekretaris Desa (Sekdes) Sidorejo, Sri Widagdo, mengatakan, jalan rusak yang melintasi Desa Sidorejo merupakan jalan milik kabupaten. Kerusakan jalan makin parah semenjak ada aktivitas pertambangan galian C.

"Selama ini kurang lebihnya sekitar 6 bulan dilewati alur akses tambang yang punya izin resmi. Ada dua lokasi pertambangan resmi yakni satu masuk Desa Sidorejo dan satu lagi masuk wilayah Desa Tegalmulyo. Hanya saja akses jalannya semua lewat Desa Sidorejo," ujarnya.

Menurut Sri Widagdo, keberadaan aktivitas pertambangan galian C di desanya memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Namun kebanyakan memberikan dampak positif, karena masyarakat ikut mengenyam dari hasil akses pertambangan. Sedangkan sisi negatifnya merusak jalan.

"Mayoritas warga Desa Sidorejo bekerja di pertambangan. Ada yang kerja di pertambangan resmi dan ada yang menambang manual. Mereka mengandalkan disini. Misalnya, kerja meratakan pasir di truk saja rata-rata pendapatan mencapai Rp 500.000 - Rp 700.000 dalam 24 jam," ujarnya. (Lia)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X