DLH Sukoharjo Berdayakan Warga Kelola Bank Sampah

Photo Author
- Minggu, 7 Juni 2020 | 16:27 WIB
ilustrasi dok
ilustrasi dok

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Bank sampah terus gencar dibentuk tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan namun juga pemberdayaan masyarakat menggunakan barang bekas. Hasil yang didapat bisa menambah ekonomi warga ditengah pandemi virus corona berdampak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono, Minggu (7/6) mengatakan, DLH Sukoharjo masih gencar memberdayakan masyarakat dengan melakukan pembentukan bank sampah hingga ketingkat RT/RW. Keberadaan bank sampah sangat membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah buangan. Harapannya sampah tidak hanya jadi sumber masalah pencemaran lingkungan namun juga memberi nilai tambah bagi warga yang melakukan pengelolaan.

Sampah yang tadinya hanya buangan tidak terpakai bisa didaurulang menjadi barang bernilai ekonomi. Warga dihadapkan dengan pengelolaan tersebut memiliki tambahan pendapatan bersumber daro pengelolaan bank sampah.

"Ditengah pandemi virus corona dan sebelumnya puasa Ramadan dan Lebaran membuat volume sampah melonjak tinggi. Sampah kalau hanya dibuang hanya jadi masalah. Jadi harus dikelola dadi hulu yakni dimasyarakat sebelum dibuang ke hilir di TPA Mojorejo, Bendosari. Kami gencar bentuk bank sampah hingga ke tingkat RT/RW disemua desa dan kelurahan. Dengan demikian maka warga bisa mendapat nilai tambah dan ekonomi meningkat disaat banyak terjadi PHK massal," ujarnya.

DLH Sukoharjo mencatat sudah ada ratusan bank sampah dibentuk hingga tingkat RT/RW di 12 kecamatan. Petugas memantau penuh keberadaan pengurus dan anggota bank sampah agar bisa terus aktif. Dengan demikian maka mereka bisa membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah.

Bank sampah dibentuk baik dari warga ditingkat RT/RW, kelompok atau organisasi masyarakat, PKK dan kepemudaan. Mereka mengelola sampah untuk diolah menjadi berbagai barang pakai dan bernilai ekonomi. "Banyak yang sudah mengelola sampah daun diolah menjadi pupuk kompos, sampah plastik jadi kerajinan dan lainnya. Produk mereka masih aktif dihasilkan dan kami minta terus dilakukan," lanjutnya. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X