KLATEN, KRJOGJA.com - Obyek Wisata Paseban Candi Kembar, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten berbenah untuk buka kembali. Taman milik desa yang berada di dekat Candi Plaosan Lor ini, sebelumnya tutup akibat Pandemi Covid 19.
Keterangan yang dihimpun KRJOGJA.com Senin (1/6/2020), kendati selama pandemi telah ditutup, dan gerbang masuk ke paseban juga diportal, kenyataanya masih tetap ada pengunjung yang datang untuk sekedar berswafoto di jalan yang dihiasi dengan lampion.
Bendahara Bumdes Bugisam Ny Hastin mengemukakan, terkait rencana pembukaan kembali obyek wisata tersebut, telah dilakukan musyawarah, sebanyak empat kali petemaun dengan para pengelola kuliner yang selama ini berda di area wisata paseban candi kembar.
“Selama pandemi pengelola mengikuti anjuran pemerintah, mula17 Maret sudah tidak operasional. Selanjutnya setelah mengikuti perkembangan ternyata beberapa tempat lain mulai buka, kini kami berusaha untuk buka kembali juga dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid 19,†kata Hastin.
Menurut Hastin, dampak ditutupnya wisata paseban Candi Kembar sangat terasa, karena para pedagang menjadi tidak memiliki penghasilan.
Untuk itu, Bumdes berusa berembug dengan pengelola kuliner, dan jika semua sepakat maka akan segera dibuka kembali. Paseban Candi Kembar Bugisan sebelumnya dikelola oleh para pemuda setempat, namun sekarang mulai dikelola oleh Bumdes.
Seti Aswadi, Ketua Pokdarwis, koodinator para pedagang kompleks wisata Paseban Candi Kembar mengemukakan, dulu buka sejak pagi hingga malam. Namun kenyataan jam efektif mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Sebelumnya, setiap malam Minggu menyuguhkan live musik, namun selama pandemi akan ditiadakan terlebih dahulu hingga situasi benar-benar kondusif.
Saat wisata dibuka kembalai, protokol kesehatan pencegahan Covid 19 harus benar-benar dipatuhi baik oleh pedagang di area wisata maupun para pengunjung. “ Kami mewajibkan semua karyawan kuliner di sini harus pakai masker. Para customer juga harus pakai masker. Kami juga sipakan alat pengecekan suhu untuk para pengunjung,†kata Aswadi.
Temasuk dalam hal pengaturan tempat duduk yang selama ini berdempetan, nantinya akan diatur dengan jarak aman. (Sit)