Desa Ponggok Siapkan Rp 600 Juta Bantu Ekonomi Warga

Photo Author
- Jumat, 24 April 2020 | 01:11 WIB
Wisata Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten ditutup untuk umum selama pandemi Covid-19. (Foto : Indratno Eprilianto)
Wisata Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten ditutup untuk umum selama pandemi Covid-19. (Foto : Indratno Eprilianto)

KLATEN, KRJOGJA.com - Pemerintah Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah menyiapkan dana Rp 600 juta guna membantu perekonomian warganya selama masa pandemi virus Corona (Covid-19). Ponggok merupakan desa wisata sehingga sangat terasa dampak akibat pandemi Covid-19. Di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dari 11 unit usaha yang ada hanya 3 unit usaha yang masih berjalan sedangkan sisanya berhenti total.

"Kalau dihitung kerugian akibat dampak Covid-19 ini mencapai Rp 30 - 40 juta per hari. Karena kami bergerak di sektor wisata maka kami membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi Covid-19," kata Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono kepada KRJOGJA.com, Kamis (23/04/2020).

Penanggulangan Covid-19 dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti penyemprotan disinfektan secara berkala, pembagian masker, alat pelindung diri (APD), alat semprot, dan pendukung lainnya. Selain itu juga melakukan strategi untuk membantu ekonomi masyarakat.

Junaedi menjelaskan, dampak Covid-19 bukan hanya kesehatan, melainkan juga ekonomi dan sosial. Untuk itu pemerintah desa membuat program simulus. Tahap pertama simulus diambil dari Lazisawa (Lembaga Amal Zakat Infak Shodaqoh dan Wakaf) yakni berupa sembako kepada 130 kepala keluarga (KK) yang meliputi lansia, fakir miskin, jompo, yatim piatu, dan lainnya.

Kemudian simulus tahap kedua dari pemerintah desa memberikan sembako ke seluruh warga sekitar 760 KK. Selanjutnya pada tahap ketiga di pertengahan puasa simulus dari RT/RW berupa sembako untuk lingkungan masing-masing. Rata-rata sembako yang diberikan senilai Rp 150.000 per KK.

"Nanti sebelum lebaran dari kelompok-kelompok seperti Pokdarwis, UMKM, perikanan dan lainnya akan memberi subsidi ke anggotanya masing-masing. Karena tiap kelompok ini memiliki dana cadangan sekitar Rp 100 juta per kelompok," ujarnya.

Junaedi memperkirakan, berdasarkan prediksi para pakar, pandemi Covid-19 akan sampai bulan Juli 2020. Kemudian di masa pemulihan nanti, pemerintah desa akan memberikan bantuan simulus ke UMKM, pelaku pariwisata, industri kreatif dan lainnya berupa bantuan modal untuk menggerakkan ekonomi warga.

"Kalau kita hitung (masa pandemi sampai masa pemulihan), dari desa, kami menyiapkan anggaran sekitar Rp 600 juta. Dana ini diambil dari PADes sekitar Rp 400 juta, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa sekitar Rp 300 juta. Semoga bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya. (Lia)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X