Pasien Meninggal Dunia, Gugus Tugas Tunggu Hasil Tes Swab

Photo Author
- Senin, 20 April 2020 | 13:10 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Dokter disalah satu rumah sakit di Sukoharjo diketahui positif virus corona. Pasien sudah mendapat perawatan dan kondisinya terus membaik selama dirawat di RSUD Dr Moewardi, Kota Solo. Sedangkan seorang tenaga kesehatan AI (46) yang bekerja di rumah sakit sama dengan dokter tersebut diketahui positif virus corona sesuai hasil rapid test. Namun, sudah meninggal dunia meski hasil laboratorium pemeriksaan tes swab belum keluar.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Pemkab Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Senin (20/4) mengatakan, secara keseluruhan total ada tiga tenaga kesehatan terkonfirmasi positif virus corona. Rinciannya, satu orang dokter dan dua tenaga kesehatan lain merupakan perawat disebuah rumah sakit.

Yunia menjelaskan, untuk dokter kondisinya sudah membaik setelah sebelumnya dalam beberapa hari dirawat di RSUD Dr Moewardi, Kota Solo. Kondisi sama juga dialami satu tenaga kesehatan asal Kecamatan Mojolaban. Keduanya sekarang masih melakukan karantina sebagai bagian dari pemeriksaan atau penanganan terhadap pasien virus corona.

Khusus untuk satu tenaga kesehatan lagi AI (46) warga Kecamatan Grogol sudah meninggal dunia pada Sabtu (18/4) malam dan jenazah dimakamkam pada Minggu (19/4) pagi. Status AI merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) atau postif virus corona berdasarkan hasil rapid test. Sedangkan hasil pemeriksaan laboratorium atau tes swab belum keluar. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo masih menunggu hasil tes swab untuk mengetahui status AI. "Terkait kasus virus corona di Sukoharjo masih dalam penanganan dan terus kami pantau bersama instansi terkait," ujarnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo Iskandar mengatakan, ada dua tenaga kesehatan dengan rincian, satu dokter dan seorang perawat disalah satu rumah sakit positif virus corona. Untuk dokter diketahui sudah positif virus corona dan dirawat di RSUD Dr Moewardi, Kota Solo sejak beberapa hari lalu. Sedangkan seorang tenaga kesehatan atau perawat AI (46) statusnya PDP karena masih menunggu hasil pemeriksaan tes swab.

Iskandar mengatakan, kondisi dokter tersebut terus menunjukan perkembangan membaik. Sedangkan tenaga kesehatan AI sudah meninggal dunia.

"Baik dokter dan satu tenaga kesehatan itu sudah dirawat medis dengan gejala virus corona seperti batuk, demam dan sesak nafas. Kondisi dokter sudah membaik dan kami mendengar untuk tenaga kesehatan meninggal dunia," ujarnya.

IDI Sukoharjo masih melakukan pemantauan dan mencari informasi mengenai kemungkinan sumber penularan virus corona. Sebab baik dokter dan tenaga kesehatan tersebut berasal dari tempat kerja sama di rumah sakit. "IDI Sukoharjo sudah mengeluarkan edaran kepada seluruh anggota agar menerapkan standar pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi sekarang virus corona," lanjutnya.

Standar pelayanan yang diharapkan yakni seperti meminta kepada dokter untuk menerapkan protokol kesehatan. Selain itu pasien yang datang juga diperlakukan sama seperti wajib memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Pengetatan tersebut dimaksudkan agar kedepan tidak ada lagi kasus dokter dan tenaga kesehatan terkonfirmasi virus corona. Sebab langkah pencegahan sudah dilakukan sejak dini. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X