Dampak Corona, Sudah Ada 411 Buruh Pabrik di PHK dan 25 Orang Dirumahkan

Photo Author
- Senin, 6 April 2020 | 13:32 WIB

KLATEN, KRJOGJA.com - Ratusan buruh di Kabupaten Klaten terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga senin (6/4) jumlah buruh terkena PHK mencapai 411 orang, dan 25 orang dirumahkan. Sedangkan 700 orang lainya tekena pembatasan kerja. Selain itu, para pedagang kecil terpuruk dan banyak yang tutup.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disprinaker) Klaten Slamet Widodo mengemukakan, data korban PHK tersebut sudah dikirimkan ke pemerintah pusat pada Sabtu pekan kemarin, untuk mendapat prioritas kartu pra kerja. Selain itu pihaknya juga berupaya mempertemukan antara buruh yang di PHK dengan pihak perusahaan lain yang masih bisa menampung.

“Sasaran utama kartu pra kerja adalah korban PHK karena dampak Covid 19. Jadi ya ada perusahaan yang kolaps tetapi ada sebagian lain yang siap menampung,” kata Slamet Widodo.

Slamet Widodo menambahkan, ada juga buruh yang dirumahkan sebanyak 25 orang. Sedangkan yang dilakukan pembatasan kerja sebanyak 700 karyawan, mulai tanggal 1 hingga 19 April, sehingga mulai tanggal 20 April sudah akan bekerja seperti biasa lagi.

“Dari 411 orang tadi, 335 orang dari satu perusahaan. PHK di PT JJ Gloves, untuk pembatasan kerja 700 orang di PT SCE. Kami sudah turunkan tim untuk job canvassing, dan sudah punya nomor-nomor kontak HRD dan email perusahaan. Jadi setiap ada perkembangan apapaun di perusahan-perusahaan kami minta segera lapor ke dinas,” jelas Slamet Widodo pula.

Selanjutnya Disperinaker akan mengadakan rapat internal, untuk update pekembangan kondisi ketenagakerjaan dari hari ke hari. Di sisi setiap perusahaan diingatkan untuk mematuhi aturan protokol kesehatan dalam menghadapai Covid 19. Jika hal itu tidak dilakukan akan sangat membahayaan, karena jika ada satu karyawan yang terjangkit maka bisa membuat kolaps perusahaan.

Selain para buruh pabrik, para pedagang kecil juga sangat merasakan dampak dari sisi ekonomi. Para penjual angkringan, penjaja makanan keliling dan juga warung bakso atau warung makan lainya banyak yang tutup.

Salah seorang penjual angkringan di Alun-alun Klaten Ny Septi mengatakan, pendapatanya tuurn drastis, dari yang semula bisa mencapai Rp 300 ribu semalam, kini tinggal Rp 30 ribu sehari semalam. Itupun masih pendapatan kotor. Namun demikian ia tetap bertahan berjualan karena harus menopang hidup keluarganya. (Sit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X