SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Sukoharjo hingga pekan ke-10 tahun 2020 atau Januari - Maret ada sebanyak 30 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan karena faktor kondisi sudah masuk puncak musim hujan. Masyarakat diminta tetap menjaga perilaku hidup bersih dengan membuang genangan air untuk menekan jumlah kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular (PPM) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Bejo Raharjo, Selasa (17/03/2020) mengatakan, hingga pekan ke-10 tahun 2020 sudah ada 30 kasus penderita DBD. Angka tersebut cukup tinggi apabila dihitung secara akumulasi selama tiga bulan berjalan. Terlebih lagi sebelum masuk pekan ke-10 jumlah penderita hanya dibawah 10 orang saja.
Peningkatan jumlah penderita DBD terjadi salah satunya karena faktor kondisi sekarang puncak musim hujan. Banyaknya genangan air membuat perkembangbiakan nyamuk menjadi lebih cepat. Keberadaan nyamuk tersebut berdampak pada meningkatnya kasus DBD di Sukoharjo.
Sebanyak 30 kasus penderita DBD tersebut tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo. Paling banyak berada di wilayah Kecamatan Bendosari dengan jumlah penderita tujuh orang dan Kecamatan Nguter lima orang. Sedangkan di kecamatan lainnya jumlah rata rata penderita di bawah lima orang.
“Masyarakat tetap harus waspada dan terus menjaga kebersihan lingkungan. Sebab jumlah penderita DBD masih dimungkinkan mengalami peningkatan lagi mengingat kondisi sekarang masih puncak musim hujan,†ujarnya.
Di Sukoharjo sendiri tercatat ada sebanyak 30 desa masuk kategori desa endemis DBD. Desa tersebut masuk catatan DKK Sukoharjo mengingat disana selalu ditemukan kasus DBD sejak tiga tahun terakhir. Diharapkan berbagai usaha yang sudah dilakukan dapat menekan baik jumlah kasus maupun desa endemis.
Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus penderita DBD meninggal dunia. Sebanyak 30 kasus penderita DBD tersebut sudah mendapat penanganan medis baik di tingkat Puskesmas dan rumah sakit.
Penanganan cepat mampu menekan angka resiko penderita meninggal dunia. Meski begitu masyarakat tetap diminta untuk tetap menjaga diri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Pada posisi sekarang DKK Sukoharjo serius memantau perkembangan penyebaran virus corona termasuk penderita DBD. Khusus untuk DBD jumlah penderita sekarang cukup banyak 30 orang,†ujarnya. (Mam)