KLATEN, KRJOGJA.com - Proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya yang melintasi wilayah Kabupaten Klaten disambut baik masyarakat. Keberadaannya diharapkan akan membawa dampak positif. Desa dan sekolah yang diprediksi masuk dalam zona pembangunan pun kini mulai mempersiapkan diri.
Seperti halnya di Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, ada beberapa titik lokasi diprediksi masuk dalam kawasan terdampak pembangunan jalan tol Solo-Yogya. Tak hanya rumah penduduk, namun juga ada sejumlah fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti, masjid, sekolah, dan makam terancam tergusur dan dipindah.Â
Kepala SDIT Hidayah Ngawen, Sri Martono, menuturkan, sekolah yang dikelolanya berpotensi terkena dampak pembangunan jalan tol Solo-Yogya. Namun untuk detail kepastiannya masih menunggu surat resmi dari pusat. Di internal sekolah, persoalan ini telah diserahkan ke yayasan.Â
"Yang saya tahu dari yayasan, misalnya sekolah ini terdampak pembangunan tol pinginnya dicarikan lahan dan dibangunkan. Tapi tetap di wilayah Kecamatan Ngawen," ujarnya, Kamis (23/1/2020).
Kepala Desa Gatak, Agus Budi Santoso, mengatakan, informasi yang ia terima, dampak pembangunan jalan tol di desanya mengenai 126 bidang tanah dengan luasan 71.910 meter persegi yang meliputi pemukiman penduduk dan lahan pertanian yang didalamnya ada fasilitas umum dan fasilitas sosial. Pemukiman penduduk yakni di RT 11/RW 04 Dukuh Slametan dan RT 12/RW 05 Dukuh Jetis.
"Sejak ada kabar tentang pembangunan jalan tol, banyak warga yang mencari informasi ke desa. Bahkan ada usulan jika harus pindah rumah minta dijadikan satu menempati tanah kas desa. Saya malah senang karena warga tidak mencari tanah keluar desa," ujarnya.
Lamiyanto (50), warga Dukuh Slametan, Desa Gatak, menuturkan, rumahnya masuk dalam zona pembangunan jalan tol Solo-Yogya. Ia pun mengaku pasrah dan berharap akan mendapatkan ganti untung yang sesuai atas tanah dan bangunan miliknya.Â
"Informasinya disini terkena (proyek jalan tol). Belum tahu nanti akan pindah kemana jika rumah saya terkena. Inginnya jika pindah ya tetap di kampung ini, sebab sejak kecil disini," ujarnya.