SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kirab wayang dan pentas dalang cilik digelar untuk memperingati Hari Wayang Nasional. Kegiatan dipusatkan di Alun Alun Satya Negara Sukoharjo, Kamis (7/11). Peringatan dimaksudkan sebagai upaya Pemkab Sukoharjo melestarikan budaya bangsa berupa wayang pada generasi muda.
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Sukoharjo, Ki Sukasdi mengatakan,  wayang sebagai warisan budaya bangsa perlu untuk terus dilestarikan. Tidak hanya pada generasi tua saja namun juga muda sangat perlu dan penting dilibatkan. Karena itu butuh kegiatan agar mampu menarik minat gerasi muda menekuni seni tradisi wayang.
Kegiatan dipilih berupa kirab wayang dan pentas dalang cilik di Alun Alun Satya Negara Sukoharjo. Dalam acara tersebut, sebanyak 15 dalang cilik pentas secara bergiliran. Puncak hari Wayang Nasional diisi dengan pentas wayang kolaborasi malam harinya. Dalang cilik dilibatkan karena mereka menjadi pelaku utama dan sasaran sebagai penerus seni tradisi wayang. Diharapkan keberadaan budaya wayang akan tetap terus ada di Indonesia.
"Tiap dalang cilik yang tampil diberi waktu 25 menit untuk memestaskan lakon masing-masing. Ada 15 dalang cilik yang tampil," ujarnya.
Sebanyak 15 dalang cilik yang tampil rinciannya 14 dalang cilik laki laki dan satu dalang cilik perempuan. Mereka sudah teruji memiliki kemampuan sebagai dalang cilik karena sering tampil dalam pementasan.
"Pentas dalang cilik tersebut secara umum dalam rangka melestarikan budaya bangsa sekaligus melestarikan profesi dalang agar tidak punah," lanjutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Sebab banyak sisi positif khususnya berkaitan dengan upaya menjaga dan melestatikan seni budaya bangsa berupa wayang. (Mam)
