SUKOHARJO, KRJOGJA.com -Â Sungai Situri di wilayah Desa Grogol, Kecamatan Weru tidak hanya perlu dibangun talud permanen namun juga normalisasi.Kondisi sekarang terjadi kerusakan parah dan sering menyebabkan banjir saat hujan. Warga dan petugas gabungan terpaksa harus turun tangan melakukan penambalan sementara tanggul jebol menggunanan karung bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).Â
Kepala Desa Grogol, Kecamatan Weru Heri Putut, Minggu (10/3) mengatakan, Pemerintah Desa Grogol, Kecamatan Weru secara resmi sudah mengajukan permohonan bantuan kepada BBWSBS untuk melakukan pembangunan talud permanen dan normalisasi sebagai solusi mengatasi masalah tanggul jebol dan banjir yang sering terjadi saat musim hujan. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan jawaban pasti.Â
Sungai Situri perlu mendapatkan penanganan serius dari BBWSBS selalu pemilik kewenangan. Tidak cukup dengan penambalan sementara menggunakan karung pasir saja namun juga pembangunan talud permanan. Fungsinya sebagai penahan air agar tidak menyebabkan terjadinya banjir dan menggenangi sawah petani.Â
Pengajuan lain berkaitan dengan normalisasi Sungai Situri mengingat kondisi sekarang sudah sangat dangkal. Sebab banyak tumpukan material pasir bahkan juga sampah yang perlu diangkat.Â
“Kerja bakti melibatkan warga, petani, petugas dan unsur lainnya sering dilakukan untuk menambal tanggul jebol. BBWSBS juga sudah memberikan bantuan karung untuk digunakan sebagai penambal,†ujarnya.Â
Tanggul Sungai Situri hampir setiap tahun selalu mengalami masalah jebol. Pada tahun 2018 lalu terdapat setidaknya dua titik tanggul jebol. Sedangkan tahun 2019 jumlah bertambah menjadi tiga titik dilokasi berbeda dengan sebelumnya.Â
Tanggul jebol tersebut memiliki ukuran panjang sekitar 7 meter dan kedalaman 2 meter. Petugas gabungan bersama masyarakat secara gotong royong melakukan penambalan tanggul jebol agar banjir tidak semakin meluas. (Mam)