BOYOLALI, KRJOGJA.com - Panen jagung di Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini diperkirakan menjngkat dibanding tahun sebelumnya, dengan produksi mencapai 1,45 juta ton hingga akhir Maret nanti.Â
"Panen jagung di sentra jagung Jateng, diantaranya di Grobogan, Sragen, Demak, dan Boyolali awal Februari hingga akhir Maret nanti. Total produksi jagung jateng tahun lalu sebanyak 3,5 juta ton, sementara di Semester ini saja, produksinya bisa mencapai 1,45 juta ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Suryo Benandro, saat oanen raya jagung di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Sabtu (16/2) pekan lalu.Â
Menurut Suryo dengan harga jagung saat ini sebesar Rp4.200/kg atau di atas harga referensi pemerintah sebesar Rp3.150, berharap mampu mensejahterakan petani. Namun sebagai antisipasi turunnya harga jagung seiring melimpahnya stok jagung hingga akhir musim panen nanti, pihaknya sudah berembug dengan Asosiasi Gabungan Pengusaha Pakan Ternak, sebagai konsumen terbesar jagung, untuk ikut memback up agar harga tetap stabil dan tak anjlog. "Ini momen yang bagus untuk petani jagung. Nanti kita bantu jaga agar harganya tetap stabil,"Â
Terkait rencana impor jagung oleh pemerintah pusat, pihaknya berharap jagung impor tak masuk Jawa Tengah yang sudah surplus jagung dan merupakan salah satu sentra jagung nasional selain Jawa Timur dan Lampung. Beberapa kepala daerah di Jateng pun sudah menyatakan keberatannya terkait impor tersebut, sebab produktifitas jagung di Jateng sedang tinggi-tingginya."Ingginnya sih jangan sampai impor," tandasnya. (Gal)
