SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Sejak minggu pertama sampai ketiga bulan Januari tahun 2019 sudah ditemukan sebanyak lima kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sukoharjo. Kelima penderita sudah mendapatkan penanganan medis dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo langsung bergerak cepat dengan melibatkan semua petugas melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya menekan jumlah kasus DBD.Â
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) DKK Sukoharjo Purnomo, Selasa (29/1) mengatakan, pemantauan masih terus dilakukan oleh petugas disemua wilayah di Sukoharjo. Data terakhir menunjukan baru ada lima kasus DBD terjadi. Mereka yang terkena DBD sudah mendapatkan penanganan medis dan masih dalam proses penyembuhan.Â
Menurut Purnomo terserangnya lima orang terkena DBD membuat DKK Sukoharjo langsung bergerak cepat. Petugas disebar tidak hanya mendata atau mencari penderita saja melainkan juga melakukan sosialisasi tentang bagaimana cara melakukan pencegahan agar DBD tidak lagi menyerang warga.Â
“Dengan kondisi di mana disejumlah daerah banyak ditemukan kasus DBD maka Sukoharjo ikut merespon dengan melakukan pencegahan. Apalagi sekarang sudah ada lima kasus DBD ditemukan di Sukoharjo maka gerakan PSN semakin gencar kami sosialisasikan dengan melibatkan semua pihak,†ujarnya.Â
Temuan lima kasus DBD pada minggu pertama sampai ketiga Januari tahun 2019 masih dianggap rendah dibandingkan daerah lain. Meski demikian DKK Sukoharjo tidak menganggap enteng dan tetap serius melakukan pencegahan agar jumlah penderita bisa ditekan. (Mam)