Perajin Rotan Trangsan Butuh Perluasan Pasar Internasional

Photo Author
- Minggu, 13 Januari 2019 | 17:53 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Perajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak membutuhkan kesempatan pemasaran yang luas dari pemerintah untuk meningkatkan hasil penjualan. Promosi tidak hanya diperlukan ditingkat lokal nasional saja namun juga internasional. Selain itu juga berkaitan dengan kemudahan izin yang sepenuhnya menjadi kewenangan pusat.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo, Minggu (13/1) mengatakan, sudah ada komitmen dari Pemkab Sukoharjo dan pemerintah pusat untuk memajukan usaha perajin rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak. Para perajin sudah mendapatkan berbagai kemudahan fasilitas untuk menunjang usahanya.

Seperti dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan pembenahan infrastruktur jalan sebagai akses bagi armada pengangkut rotan, ruang pamer produksi, pembangunan terminal baha baku, promosi dan sentra penjualan di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah Graha Wijaya. Selain itu juga menetapkan Desa Trangsan, Kecamatan Gatak sebagai desa wisata rotan.

Untuk menambah daya tarik promosi para perajin rotan juga difasilitasi menggelar kegiatan grebek penjalin setiap tahun. Termasuk mengikuti berbagai kegiatan promosi ditingkat lokal dan nasional. 

"Akses dan fasilitas sekarang sudah tersedia bagi perajin rotan Trangsan, Gatak karena telah dipenuhi Pemkab Sukoharjo. Cuma masih ada beberapa kendala berkaitan dengan pasar ekspor dan itu sepenuhnya menjadi kewenangan pusat," ujarnya.

Berkaitan dengan ekspor Sutarmo menjelaskan, sudah ada bentuk kemudahan bagi perajin rotan Trangsan, Gatak yang diberikan pemerintah pusat. Salah satunya yakni memangkas birokrasi perizinan yang dianggal mempersulit pelaku usaha kecil untuk mengembangkan pasar ke luar negeri.

Kemudahan tersebut diharapkan bisa dimaksimalkan para perajin dengan terus mengembangkan diri dan berinovasi. Sebab persaingan produk rotan di luar negeri sangat ketat. Produsen tidak hanya datang dari Trangsan, Gatak saja namun juga berbagai daerah di Indonesia termasuk luar negeri.

"Dari sisi bahan baku pemerintah sudah memberikan jaminan bagi perajin dengan memberlakukan larangan ekspor rotan mentah. Rotan harus diolah terlebih dahulu dalam berbagai bentuk sebelum dijual ke luar negeri. Kebijakan itu tentu menguntungan perajin rotan di Trangsan, Gatak," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X