BOYOLALI, KRJOGJA.com - Ratusan pendaki yang berada di kawasan Merapi saat terjadi erupsi freatik pada Jumat (11/5/2018) pukul 07.40 WIB, saat ini sudah berhasil dievakuasi seluruhnya. Pasca erupsi, pendakian Merapi ditutup sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Â
"Sudah turun semua. Sebanyak 166 orang kondisinya aman dan terkendali," terang Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Suwignya, saat dihubungi via telepon, Jumat malam. Â
Dari informasi yang berhasil dihimpun, pada Jumat sore, seluruh pendaki dievakuasi dalam kondisi selamat dan tak ada yang luka berat seperti patah kaki dan sebagainya. Delapan pendaki mengalami luka ringan seperti lecet dan memar. Begitu sampai di pos pendakian, mereka langsung ditangani oleh tim kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.
Selain menginformasikan kondisi evakuasi pendaki, Suwignya juga menginformasikan bahwa pasca erupsi, BTNGM juga mengeluarkan surat edaran terkait penutupan objek wisata di kawasan hutan Merapi dalam rangka pengamanan dan kewaspadaan pasca letusan. Penutupan dilakukan sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Yakni kawasan wisata Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo di Kaliurang, Panguk dan, plunyon di Kalikuning - Cangkringan, Sapuangin - Deles di Kemalang, Klaten, Jurang Jero di Srumbung, Magelang, dan terakhir pendakian Merapi melalui pintu Selo, Boyolali, dan Sapungain, Klaten, juga ditutup. (Gal)