BOYOLALI, KRJOGJA.com - Sebanyak 281 serifikat tanah dari Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) tahun 2017 di Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, sudah kelar dan diterima seluruhnya oleh masyarakat. Seiring hal tersebut, permodalan dari lembaga perbankan pun mulai mengalir ke desa untuk mendorong perkembangan roda perekonomian.Â
Diketahui, setelah sertifikat diterima, biasanya dunia perbankan banyak yang jemput bola. Sertifikat tanah dari Prona selama ini memang banyak yang digunakan sebagai jaminan pinjaman untuk modal usaha masyarakat.Â
Kepala Desa Tegalgiri, Ngateman, akhir pekan lalu menjelaskan, pengurusan dan penerbitan sertifikat Prona yang dilakukan secara gratis sangat membantu masyarakat. Di wilayahnya sendiri, pengurusan sertifikat dilakukan secara transparan oleh panitia pengurusan yang dibentuk di tingkat desa.Â
"Pasca penertiban sertifikat, perbankan banyak yang turun ke masyarakat untuk menawarkan kredit modal usaha. Hal tersebut rupanya disambut baik masyarakat penerima sertifikat yang ingin mengembangkan usaha secara mandiri amun kurang modal. Sertifikat tersebut dijadikan jaminan untuk kredit," ungkap Ngateman.
Slamet, salah satu petani di Desa Tegalgiri mengatakan, terbitnya sertifikat menjadikan status dan haknya atas penguasaan tanah menjadi jelas. Sebelum sertifikat terbit, tanah warisannya yang berstatus letter C tak bisa dijadikan jaminan pinjaman ke bank untuk mengembangkan usaha sampingannya, yakni ternak sapi. (Gal)