BOYOLALI, KRJOGJA.com - Polres Boyolali bentuk tim cyber crime untuk mengawasi dan memberantas berita palsu atau hoax serta informasi provokatif terkait Suku Agama dan Ras (SARA) yang bisa menyulut kebencian antar golongan atau mmasyarakat yang kerap beredar di media sosial.Â
Tim tersebut diperlukan, terlebih jelang agenda Pilihan Gubernur (Pilgub) Jateng yang ditengarai rentan menjadi sasaran propaganda dan informasi palsu.Â
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, Jumat (19/01/2017) menjelaskan, kemajuan teknologi informasi saat ini punya efek yang negatif bila tak diikuti dengan kedewasaan penggunanya, terutama banyaknya informasi hoax serta penyebaran isu SARA yang tak jarang menimbulkan kebencian serta gesekan di masyarakat. "Kami tak ingin masyarakat terbelah hanya karena isu SARA sehingga harus diantisipasi sebaik mungkin," terangnya.Â
Setelah aktif, kata Kapolres tim cyber crime akan aktif mengawasi berita dan informasi yang beredar di medsos. Jika ada ujaran kebencian, tentunya penindakan akan menunggu laporan yang merasa dirugikan. Namun jika ujaran tersebut menyangkut SARA yang bisa memicu gesekan antar golongan, kepolisian akan langsung menindak tanpa perlu adanya laporan.
Â
Terkait agenda Pilgub Jateng yang rentan dengan penyebaran hoax dan kampanye hitam, Kapolres meminta agar masyarakat dewasa dan bijak menanggapi informasi yang beredar. Sebagai antisipasi, pada Kamis (18/01/2017) sore kemarin, mempertemukan dan menjalin kesepakatan dengan seluruh stake holder, diantaranya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Boyolali dan seluruh Partai Politik (Parpol) di Boyolali untuk bersama-sama menjaga kondusifitas selama proses Pilgub berlangsung. (Gal)