SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Jumlah desa inklusi di Sukoharjo masih sangat minim. Dari 150 desa baru ada delapan desa inklusi dan pada tahun 2018 ini diharapkan ada peningkatan. Hal tersebut penting sebagai bentuk perhatian desa terhadap para difabel.
Ketua Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo Edy Supriyanto, Minggu (14/1/2018) total ada 167 desa dan kelurahan di Sukoharjo. Rincianya 150 desa dan 17 kelurahan di 12 kecamatan. Namun dari jumlah tersebut baru ada delapan desa inklusi. Keberadaan desa inklusi sangat penting bagi difabel.
“Status desa inklusi sangat bermanfaat bagi difabel. Sebab desa tersebut memberikan perhatian besar pada difabel. Bentuknya seperti penyediaan anggaran, pembinaan dan pemberdayaan serta lainnya,†ujar Edy Supriyanto.
Selama ini kesadaran desa terhadap pembentukan desa inklusi masih sangat rendah. Sebab disetiap desa hampir dipastikan selalu ada difabel yang membutuhkan perhatian.
Bentuk perhatian desa seperti menyediakan anggaran dari dana desa atau lainnya untuk kepentingan difabel. Sebab selama ini desa masih kurang memberikan perhatian. Difabel baru sebatas mendapatkan perhatian besar dari Pemkab Sukoharjo.
“Tahun 2018 ini kami harap jumlah desa inklusi di Sukoharjo terus bertambah. Kalau bisa semuanya secara serentak,†lanjutnya.
Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo juga berharap adanya penambahan fasilitas bagi difabel di desa. Salah satunya speeri membangun bidang miring sebagai akses difabel di kantor desa. Selain itu berkaitan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).
Khusus untuk KTP-el masih cukup banyak difabel di desa belum terfasilitasi. Sebab mareka untuk mengurus sendiri selalu mengalami kesulitan akses.