SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Media memiliki peran sangat penting dalam membantu memberikan edukasi dan penyebarluasan informasi secara benar tentang program pemerintah. Salah satunya berkaitan dengan BPJS Kesehatan yang menjadi program unggulan pemerintah.
Asisten Deputi Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Tengah dan DIY Abdul Azis saat membuka kegiatan dan menjadi pembicara dalam Media Gathering BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Tengah dan DIY di Hotel Best Western, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Selasa (19/12/2017) mengatakan, media sangat jelas memiliki peran sangat penting untuk penyebarluasan informasi khususnya berkaitan BPJS Kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya seperti terlihat setelah BPJS Kesehatan diserang berita tidak benar, fitnah dan hoax.
Berita hoax tersebut berkaitan dengan tidak dijaminnya pasien BPJS Kesehatan penderita delapan penyakit berat atau katastropik. Berita hoax lainnya tentang beban terlalu tinggi sampai menyebabkan BPJS Kesehatan defisit dan terancam kebangkrutan.
Tersebarnya berita hoax membuat pihak BPJS Kesehatan dan tentunya masyarakat menjadi resah. Abdul Azis menegaskan, disinilah peran media dalam memberikan edukasi dan menyebarluaskan informasi secara benar kepada masyarakat.
“Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan pimpinan BPJS Kesehatan sudah tegas menyampaikan seluruh pembiayaan pasien penyakit katastropik akan tetap dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan,†ujar Abdul Azis.
Abdul Azis menegaskan, terkait kemunculan berita hoax pihaknya tidak tahu siapa yang menyebarkannya. Namun yang jelas pemerintah bersama dengan media sudah memberikan informasi yang benar.
“Soal pelaku berita hoax itu urusan aparat, kami fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat dan masyarakat sendiri juga harus selektif terhadap informasi yang berkembang. Jangan terpancing berita hoax. Apapun berkaitan dengan pelayanan BPJS Kesehatan bisa dikonfirmasi ke petugas kami terdekat,†lanjutnya. (Mam)
