BOYOLALI, KRJOGJA.com - Masyarakat didorong untuk tak meberi stigma negatif serta perlakuan diskriminasi kepada penderita HIV/AIDS (ODHA) yang membuat penderita merasa diasingkan di maysrakat.
"Jangan dikucilkan," tegas Sekertaris Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Boyolali, Titiek Sumartini, saat peringatan Hari Aids se-Dunia di Boyolali, Selasa (5/12/2017).
Diceritakannya, stigma negatif misalnya contoh kasus dimana seorang ibu ODHA meninggal dunia. Ternyata anak penderita tersebut ikut dikucilkan masyarakat karena dianggap mempunyai penyakit seperti yang diidap ibunya. Padahal setelah dilakukan tes, anak tersebut negatif alias tak mengidap HIV/AIDS.
Dari data Di KPA di kabupaten Boyolali, terhitung sejak tahun 2005 lalu, sebanyak 83 dari 423 penderita HIV/ AIDS di Boyolali meninggal dunia, dimana sebanyak 61 penderita adalah kaum pria. Kecamatan Boyolali Kota menjadi wilayah dengan pengidap tertinggi, yakni 29 orang, disusul Ampel 25 orang, dan Mojosongo dan Banyudono masing-masing 19 orang. Sementara wilayah paling sedikit yakni Kecamatan Selo sebanyak dua orang.
Agar pendataan bisa maksimal, ia mengimbau masyarakat, terutama kepada kelompok yang rentan terserang HIV/AIDS, untuk berani melakukan tes. Sehingga bila terdeteksi, penanganan bisa segera dilakukan. Di Boyolali sendiri saat ini sudah memiliki fasilitas kesehatan yang bisa menangani ODHA, diantaranya RSUD Pandanaran, Puskesmas I Boyolali, Puskesmas Banyudono I, RSU Andong, RSU Simo ,dan Puskesmas Ngemplak.
"Sistem kekebalan tubuh ODHA akan melemah, namun bisa tetap terjaga lewat pemeriksaan dan penanganan medis secara rutin," jelasnya.
Kasi Pencegahan Pengendali penyakit menular, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, dr. Iwan Wahyu Utomo menambahkan, dalam pemeriksaan kelompok masyarakat yang rentan atau beresiko tinggi tertular, diantaranya Wanita pekerja Seks (WPS), transgender dan sebagainya, pihaknya melakukan jemput bola. Ibu hamil juga menjadi salah satu sasaran pemeriksaan.
"Untuk ibu hamil, pemeriksaannya sudah sekitar 55 persen. Sedang komunitas yang lain sudah semuanya," terangnya. (Gal)