SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kodim 0726 Sukoharjo dirikan satu posko penanggulangan bencana alam di lapangan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban. Ratusan petugas dari tim gabungan disiagakan penuh untuk menghadapi bencana alam khususnya banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Dandim Sukoharjo, Letkol (Inf) Taufan Widiantoro mengatakan, posko penanggulangan bencana alam sengaja didirikan di wilayah Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban karena berada titik tengah. Artinya dekat dengan Sungai Bengawan Solo sebagai penyebab banjir serta dekat terhadap jangkauan wilayah terdampak seperti Kecamatan Mojolaban sendiri, Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Grogol.
“Curah hujan sudah tinggi sekarang dan tentunya rawan bencana alam salah satunya banjir. Kodim 0726 Sukoharjo mendirikan posko penanggulangan bencana ini sebagai media latihan bersama dengan petugas tim gabungan,†tegas Taufan Widiantoro saat membuka apel pasukan di lapangan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Senin (20/11/2017).
Dandim menegaskan, meski posko penanggulangan bencana di lapangan Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban hanya sebagai media latihan namun sangat banyak manfaatnya. “Petugas yang dilibatkan banyak dari Kodim 0726 Sukoharjo sendiri ada 150 orang, belum lagi dari satuan TNI lainnya, Polri, dan petugas gabungan lainnya termasuk warga masyarakat setempat,†lanjutnya.
Kodim Sukoharjo tidak hanya fokus pada penanggulangan bencana alam banjir saja, melainkan juga angin kencang dan tanah longsor. “Masing masing Koramil sudah mendapatkan perintah untuk mewaspadai bencana alam di wilayahnya masing masing. Jadi tidak tersentral pada banjir saja. Sebab ada kerawanan bencana alam lain seperti angin kencang dan tanah longsor,†lanjutnya. (Mam)