BOYOLALI, KRJOGJA.com - Realisasi imunisasi measles dan rubella (MR) di Boyolali yang berlangsung sejak Agustus hingga pertengahan bulan ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni mencapai 108,61 persen atau sebanyak 230.990 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.Â
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Lina, Rabu (11/10/2017) mempunyai data sasaran yang lebih riil dibanding data yang disajikan oleh pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan sehingga realisasi atau pencapaian jumlah imunisasi lebih tinggi dari yang ditarget.Â
Ratri mengakui masih ada penolakan imunisasi MR dari para orang tua sasaran, disebabkan urusan keyakinan atau kepercayaan yang dianut. Dinas mencatat, terdapat 1.229 anak dari 49 sekolah yang orang tuanya menolak imunisasi. Mayoritas penolakan terjadi di wilayah Kecamatan Sambi, Simo, dan Mojosongo. Tapi penolakan tersebut tak hanya terjadi di Boyolali saja, namun juga di wilayah lain di Jawa Tengah. "Kami terus berupaya melakukan sosialisasi untuk menginformasikan bahwa imunisasi MR aman dan halal," tandasnya.
Ratri menambahkan imunisasi MR tersebut merupakan salah satu dari upaya pencegahan terhadap berbagai jenis penyakit melalui imunisasi, di antaranya yakni polio, difteri, tetanus, hepatitis, TBC, dan meningitis. Melalui program ini, imunisasi dilakukan secara cuma-cuma sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. (Gal)