BOYOLALI, KRJOGJA.com – Pembangunan pasar hewan di Desa Jelok, kecamatan Cepogo, dimulai dan ditarget selesai dalam beberapa bulan mendatang. Pasar baru tersebut akan menjadi lokasi pemindahan atau relokasi pasar hewan di Sunggingan, Boyolali Kota.
Pasar hewan di Desa Jelok yang dibangun dengan anggaran senilai Rp1,4 miliar berasal dari APBD Boyolali nantinya akan lebih besar dari Pasar Hewan Sunggingan yang merupakan pasar hewan terbesar di Jawa Tengah. Dengan lahan seluas 3,8 hektare, pasar hewan yang baru akan mampu menampung 10 ribu ekor ternak.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Suyitno, Selasa (3/10/2017) menjelaskan, selain lokasi pasar baru dinilai lebih strategis dan representatif untuk transaksi perdagangan hewan ternak, pemindahan pasar ternak dari wilayah perkotaan ke wilayah pegunungan tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengembangan pembangunan di wilayah. Keberadaan pasar di wilayah lereng Merapi tersebut tentunya akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
"Saat ini pembangunan pasar dalam tahap pematangan lahan dan pembangunan kantor yang dihias dengan relief sapi ndekem," jelasnya.
Selain lebih luas, sambung Suyitno, pasar hewan yang baru nantinya akan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap dengan konsep yang modern. Drainase dan parkiran pasar juga akan ditata lebih rapi. Pasar tersebut juga akan terintegrasi dengan dengan pusat pemeriksaan kesehatan hewan.
Sebelumnya, Bupati Boyolali, Seno Samodro mengatakan, salah satu aspek memindahkan lokasi pasar hewan ke lokasi yang baru karena faktor kesehatan, dimana lokasi pasar hewan Sunggingan berada di tengah pemukiman masyarakat. Nantinya, daya tampungnya di pasar hewan yang baru akan lebih besar dan konsepnya lebih modern. "Akses atau jalur transportasi juga lebih bagus disana dibanding dengan lokasi pasar hewan yang digunakan sekarang,†tandasnya. (Gal)
