Hujan Mulai Turun, Petani Tembakau Was-was

Photo Author
- Jumat, 29 September 2017 | 14:22 WIB

BOYOLALI, KRJOGJA.com - Hujan yang mulai turun membuat petani tembakau was-was. Sebab proses pengeringan yang terhambat bisa menurunkan kualitas tembakau yang akan membuat harga juga jatuh. 

Petani tembakau asal Desa Selo, Joko (30), Jumat (29/9) mengatakan, hujan mulai lelanda wilayah dilakukan pegunungan tersebut sejak sepekan terakhir. Padahal saat ini sedang puncak musim panen. Proses pengeringan yang maksimal penting dalam menentukan kualitas tembakau yang akan berpengaruh pada harga jual.

Saat ini, petani menikmati harga yang tinggi, di kisaran Rp70 ribu per kilo, setelah panen tahun sebelumnya kuantitas dan kualitas panenan anjlog karena cuaca hujan berkepanjangan. "Kalau kualitas tembakau turun karena proses pengeringan tak maksimal, harganya bisa jatuh di kisaran Rp50 ribu," katanya. 

Terpaksa untuk proses pengeringan yang normalnya memakan waktu lima jam, lanjutnya, banyak petani yang berburu matahari ke wilayah bawah, semisal di proyek tol Solo - Semarang yang membelah wilayah Boyolali. "Untuk proses pengeringan di bawah, setidaknya butuh biaya Rp300 ribu untuk sewa mobil dan tenaga. Tak apa-apa keluar biaya tambahan daripada kualitas tembakau rusak," tandasnya. (Gal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X