BOYOLALI, KRJOGJA.com – Jumlah pendaki Gunung Merapi pada momen tujuh belasan akan dibatasi sebanyak 2.500 pendaki saja. Â
"Hanya sebanyak 2.500 orang sesuai rekomendasi Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM),†kata Koordinator SAR Barameru, Samsuri, Selasa (8/8/2017).
Pembatasan atau pemberlakuan kuota pendaki tersebut diberlakukan untuk mencegah penumpukan pendaki di sepanjang jalur pendakian serta menakar daya tampung kawasan Pasar Bubrah, batas tertinggi pendakian yang berada di bawah kubah Merapi. Pihaknya dengan berbagai unsur lain seperti Tim SAR akan melakukan penjagaan agar jangan sampai ada pendaki yang naik sampai ke puncak.
Pada malam tujuh belasan, sambungnya, pendakian Gunung Merapi biasanya memang membludak. Sebab di kawasan Pasar Bubrah pada tanggal 17 Agustus pagi diselenggarakan upacara dan pengibaran bendera merah putih untuk memperingati hari kemerdekaan. Â
"Untuk memastikan jumlah pendaki sesuai kuota yang diberlakukan, kami akan mengawasi pintu pendakian di Pos Plawangan, Kecamatan Selo. Bila kuota sudah habis, pintu pendakian akan ditutup," tuturnya.
Kapolsek Selo, AKP Joko Warsono menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan jajaran terkait seperti relawan dan tim SAR setempat untuk ikut melakukan pengawasan pendakian. Ia juga mengimbau pendaki untuk menaati aturan serta larangan yang berlaku, diantaranya menjaga kelestarian kawasan hutan. Â
"Bila pada hari biasa jumlah pendaki paling ratusan orang, pada malam tujuh belasan jumlahnya bisa membludak sampai ribuan orang," tandasnya. (R-11)
